Mentan Amran Kembali Genjot Upaya Khusus Percepatan Produksi Padi dan Jagung

Kamis, 23 November 2023 – 08:36 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat hadir dalam Rakor Upsus Peningkatan Produksi Padi dan Jagung 2023-2024, Rabu (22/11) malam. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, SURABAYA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali menggenjot upaya khusus percepatan peningkatan produksi padi dan jagung.

Hal ini dilakukan guna meningkatkan produksi dan stok dalam negeri, bahkan menekan impor hingga Indonesia meraih kembali swasembada.

BACA JUGA: Mentan Tetapkan Program Tanam di Lahan Rawa, Akademisi IPB: Jadi Penyelamat Pertanian

Rakor Upaya Khusus (Upsus) kali ini dilakukan di Jawa Timur (Jatim) yang merupakan produsen padi tertinggi nasional melalui inisiasi pertanian presisi, intensifikasi, dan optimalisasi lahan.

"Yang pertama kami lakukan percepatan tanam. Harapannya menekan impor tahun berikutnya, meningkatkan produksi, menekan impor di tahun berikutnya sehingga kami turun ke lapangan untuk pastikan semua yang bisa melakukan tanam sekarang kita segera tanam," kata Mentan Amran pada Rakor Upsus Peningkatan Produksi Padi dan Jagung 2023-2024, Rabu (22/11) malam.

BACA JUGA: Tegas, Mentan Amran Minta Panitia Pengadaan Kementan Jaga Integritas dan Patuhi Aturan

Terkait hal ini, Mentan Amran meminta kepada daerah dan kepala dinas provinsi dan kabupaten untuk segera melakukan percepatan pada lahan-lahan yang saat ini tersedia airnya.

Dia memastikan Kementerian Pertanian (Kementan) tentunya mendukung dengan memberikan bantuan bibit, pupuk, mekanisasi pertanian, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjadi modal petani dan pendampingan penyuluhan.

BACA JUGA: Tekan Impor Akibat El Nino, Mentan Amran Gencar Akselerasi Tanam Padi

"Untuk menghindari terjadinya kekurangan pangan tahun depan, kita tingkatkan produksi dan dalam dua tahun kemudian, mudah-mudahan bisa impornya kecil. Lalu tahun berikutnya semoga kita bisa swasembada kembali seperti tahun 2017, 2019, 2020," ujarnya.

Perlu diketahui, Rakor Upsus ini dihadiri Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika, Anggota Komisi IV DPR Guntur Sasono.

Selain itu juga hadir Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur, Pupuk Petro Kimia, Bulog, Ketua Himpunan Bank Milik Negara, Jasindo, dan para kepala daerah dan dinas pertanian kabupaten se-Jatim.

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengatakan mendukung terobosan Mentan Amran mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam situasi emergency seperti ini, di antaranya mempercepat peningkatan produksi yang all out dengan menggunakan sumberdaya yang dimiliki pemerintah.

Untuk itu, Ombudsman mendukung langkah-langkah yang dilakukan Mentan Amran dalam menyelamatkan pangan indonesia sehingga Indonesia stabil pangan dan stabil politiknya.

"Kementan butuh sosok pemimpin yang kuat dan sosok itu ada di dalam diri Pak Amran Sulaiman. Kami backup agar masalah pupuk bersubsidi agar tidak bermasalah di lapangan. Sebab untuk menggenjot produksi, pelayanan pupuk bersubsidi harus dipermudah, petani memiliki keterbatasan," ungkap Yeka.

Dia menyampaikan penebusan pupuk oleh petani tidak perlu lagi pakai kartu tani atau aplikasi yang sebetulnya tidak bisa digunakan di lapangan membuat petani ribet.

"Penebusan dikembalikan ke kelompok. Kami yakin dengan ditambah anggaran yang memadai, produksi dapat ditingkatkan," terang Yeka.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR Guntur Sasono mengapresiasi upaya Mentan Amran dalam mengakselerasi daerah untuk meningkatkan produksi padi dan jagung di tengah ancaman El Nino.

Menurut Guntur, upaya ini sangat tepat mengingat kondisi pangan dunia khususnya Indonesia mengkhawatirkan, karena dampak El Nino sehingga harus dilakukan gerakan percepatan agar produksi dalam negeri tersedia aman.

"Semoga El Nino tidak berkepanjangan dan cadangan pangan tidak bermasalah, karena beberapa negara membatasi ekspornya," harap Guntur.

Guntur mengakui ketahanan pangan itu penting untuk ketahanan negara.

"Kami Komisi IV DPR RI percayakan kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menguatkan kondisi pangan kita," tegasnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyebutkan Kementan di 2023 ini menargetkan produksi beras sebesar 32 juta ton dan jagung 16 juta ton.

Sementara di 2024, produksi beras ditargerkan 34 juta ton dan jagung 18 juta ton.

Untuk mencapai target ini, lanjutnya, Kementan mengalokasikan bantuan Program Upsus akselerasi produksi tahun 2024 untuk padi 2 juta hektare dan jagung sebesar 2,1 juta hektare.

Di Provinsi Jatim sendiri untuk padi sebesar 335 ribu hektar dan jagung 171 ribu hektare.

"Program Upsus peningkatan produksi padi ini di antaranya melalui mekanisasi percepatan tanam, penggunaan benih unggul, meningkatkan penggunaan pupuk non-subsidi atau hayati dan memperbaiki pengelolaan tata kelola air irigasi," jelasnya.

Selanjutkan dengan meningkatkan bimbingan teknis dan frekuensi penyuluhan, penerapan teknologi budidaya dan integrated farming, penerapan jeda waktu panen ke tanam maksimal 15 hari, mempermudah akses KUR untuk modal dan mekanisasi, menjalin kemitraan dengan off taker. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler