Mentan Amran Optimistis Indonesia Bakal Kembali Bisa Melakukan Ekspor Jagung

Rabu, 07 Februari 2024 – 07:01 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kanan) bersama Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki (kanan) dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya (ketiga kanan) memperlihatkan jagung usai panen raya di lahan Demplot Yonif 112/DJ Desa Deunong, Darul Imarah, Aceh Besar, Aceh, Selasa (6/2/2024). ANTARA/Khalis Surry

jpnn.com - BANDA ACEH - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis bahwa Indonesia bisa kembali melakukan ekspor jagung, seperti yang dilakukan pada beberapa tahun terakhir sebelum pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk akselerasi peningkatan produksi pangan nasional, khususnya jagung dan padi.

BACA JUGA: Demi Swasembada Pangan, Kementan Tingkatkan Produksi Padi & Jagung

Mentan Amran menyampaikan itu saat melakukan panen sekaligus tanam jagung bersama Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya dan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki di lahan Demplot Yonif 112/DJ, Desa Deunong, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Selasa (6/2).

"Panen jagung hasil kolaborasi dengan Kodam Iskandar Muda Provinsi Aceh ini merupakan hilal, tanda-tanda kita setop impor jagung. Ini juga didukung akan dilakukan panen serentak jagung di sejumlah lokasi di Indonesia dalam waktu dekat," katanya.

BACA JUGA: Jokowi Puji 2 Produk Nasabah PNM Mekaar yang Tembus Pasar Ekspor

Dia menjelaskan bahwa gerakan tanam jagung tersebut bukan hanya untuk dikonsumsi.

Namun, lanjut dia, juga menjadi gerakan kemanusiaan yang dapat disumbangkan apabila produksi dalam negeri surplus.

BACA JUGA: Bea Cukai Gorontalo Mengawal Ekspor Jagung dan Tetes Tebu ke Filipina

Indonesia pernah mengekspor jagung pada 2018 dan 2019 lalu, dan terhenti akibat tekanan dampak fenomena El Nino.

Namun, kondisi ini akan segera pulih mengingat sejumlah lokasi di tanah air sudah memasuki masa panen jagung serempak dan juga yang masih tanam.

"Dari Aceh kita optimistis bisa kembali wujudkan ekspor,” ujarnya.

Menurut Mentan Amran, Pemerintah Aceh mengajukan bantuan bibit jagung untuk lahan seluas 60 ribu hektare di seluruh Aceh.

Akan tetapi, pihaknya akan menambah menjadi 100 ribu hektare, apabila jagung-jagung di lahan 60 ribu hektare itu berproduksi dengan baik.

“Jika produktivitasnya 5 ton per hektare, (maka, red) 100 ribu hektare dapat menghasilkan 500 ribu ton. Ini artinya apa, masalah impor kita setop cukup dari Aceh saja karena impor jagung kita berkisar 250-500 ribu ton. Belum lagi ditambah produksi dari provinsi lainnya, Jawa Timur, Sulsel, Lampung dan NTB stok jagung dalam negeri melimpah," ujarnya.

Selain itu, kata Mentan Amran, untuk memudahkan petani dan pemerintah daerah meningkatkan produksi pangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menambah subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun.

Begitu juga dengan Kementan, yang juga melakukan refocusing anggaran Rp 7,7 triliun dengan tujuan untuk membelikan bibit yang dibagi ke masyarakat, membangun irigasi dan lainnya.

"Kami putuskan anggaran kami itu refocusing Rp 7,7 triliun anggaran untuk seminar, untuk rapat-rapat, untuk bangunan yang tidak berhubungan produksi, kami refocusing menjadi Rp 7,7 triliun, belikan benih bibit gratis, belikan peralatan pertanian, membangun irigasi," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler