Mentan Amran Sebut Bupati Cantik Ini Diam Menghabiskan

Senin, 23 Oktober 2017 – 19:39 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama dengan Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid di Desa Tanjung Aru, Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (23/10). Foto Humas Kementan for JPNN.com

jpnn.com, NUNUKAN - Menteri Pertanian Amran Sulaiman berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke Desa Tanjung Aru, Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (23/10). Ini adalah kunjungan kali pertama saat dia menjabat.

“Setelah tiga tahun direncanakan, akhirnya saya bisa bertemu langsung dengan saudara-saudaraku di sini,” kata Amran saat melakukan dialog dengan petani di Pulau Sebatik, daerah yang berbatasan langsung dengan Tawau, Sabah, Malaysia.

BACA JUGA: Ini Perbandingan Capaian Pangan saat El Nino 2015 vs 1997

Dalam pertemuan itu, turut pula para jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), termasuk Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid, wanita kelahiran Malaysia yang memiliki wajah berparas cantik.

Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid. Foto Humas Kementan for JPNN.com

BACA JUGA: Kementan-PERTETA Sinergi Mengembangkan Mekanisasi

Di awal sambutannya, Mentan Amran sempat menyinggung Asmin dengan usahanya yang kukuh untuk mendapatkan bantuan dari Kementan berupa alat mesin pertanian. Mulai dari alat panen padi, mesin penanam dan traktor tangan.

“Ini bupatinya diam-diam tapi menghabiskan,” kata Mentan Amran dengan nada bercanda yang disambut tawa hadirin.

BACA JUGA: 94 Ribu Ton yang Diimpor Itu Bukan Beras tapi Menir

Sikap kukuh Bupati Asmin justru mendapat apresiasi dari Mentan Amran. Karena bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) tersebut memang dipersiapkan untuk terus mendukung Indonesia sebagai negara swasembada beras.

Kementan di bawah komando Amran sudah menghentikan impor beras karena ketersediaan dalam negeri sudah melebihi. Bahkan Indonesia kini menjadi pengekspor pangan seperti beras, cabai, bawang merah, bawang putih ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, Srilangka, Papua Nugini, dan Timor Leste.

Menurut Amran yang juga alumnus Universitas Hasanuddin, kehadirannya di Nunukan juga dalam rangka swasembada pangan. “Kami ingin Nunukan menjadi daerah lumbung pangan di perbatasan yang akan menyuplai negara tetangga,” katanya.

Sebelum Nunukan yang diprogramkan menjadi lumbung pangan penyuplai negara tetangga, ada Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang lebih dulu mengekspor beras dan jagung. Beras yang berhasil diekspor ke negeri Jiran sebanyak 25 ton dan jagung 3,1 ton. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... INDEF Keliru, Indonesia Justru Jadi Negara Eksportir Beras


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler