Mentan Amran Ungkap Varietas Padi Unggul Sukses Diujicobakan di Lumbung Pangan Merauke

Kamis, 25 Juli 2024 – 09:30 WIB
Pengembangan varietas padi unggul Cakrabuana Agritan sukses diujicobakan di lumbung pangan Merauke. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, MERAUKE - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mendorong pengembangan varietas padi unggul Cakrabuana Agritan.

Varietas ini sukses dikembangkan di lumbung pangan Merauke.

BACA JUGA: Disambangi Mentan Amran, Petani Papua Berharap Food Estate Bisa Meningkatkan Perekonomian

Melalui pengembangan varietas ini, potensi swasembada pangan padi pun makin terlihat.

Cakrabuana merupakan salah satu varietas padi yang memiliki produktivitas tinggi dan adaptif di lahan rawa dan di tengah perubahan iklim.

BACA JUGA: Mentan Amran Pasang Target Lahan Lumbung Pangan Merauke hingga Sejuta Hektare

“Ini bagus sekali, subur sekali, ini luar biasa, potensinya. Kami uji coba varietas Cakrabuana, potensi produksinya hingga sembilan hingga sepuluh ton per hektare. Ini kami kembangkan di Merauke, nantinya untuk satu juta hektare,” ungkap Mentan Amran saat meninjau langsung lahan pertanian modern bersama Presiden Jokowi di Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Selasa (23/7).

Menurut Amran, varietas Cakrabuana Agritan merupakan jawaban bagi ketahanan pangan dan membuka potensi lebih besar untuk swasembada pangan padi bagi Indonesia di tengah ancaman perubahan iklim.

BACA JUGA: Pacu Upaya Swasembada Pangan, Amran Bagikan 300 Pompa ke Petani Sulsel

Hal ini mengingat uji coba penanaman yang telah menunjukkan hasil yang maksimal walau diimplementasikan di lahan rawa.

Dia mengungkapkan varietas Cakrabuana tahan terhadap hama dan penyakit, serta mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.

Pengembangan varietas ini juga berdampak pada meningkatnya kesejahteraan petani.

“Bapak Presiden mendukung penuh pengembangan padi di Merauke dengan teknologi, full mekanisasi, dan benih unggul. Varietas ini bisa menghasilkan hingga sepuluh ton per hektare,” sebut Mentan Amran.

Sementara itu, seorang petani di Merauke bernama Tenang Wibowo mengaku dirinya merupakan salah satu yang menerapkan teknologi pertanian seperti yang dianjurkan Kementerian Pertanian (Kementan).

Dia mengungkapkan upaya tersebut kini telah membuahkan hasil.

“Memang jauh sekali untuk potensi hasil (produksi), alhamdulillah setelah ada kegiatan ini ya kami belajar sehingga ini untuk produksi kelihatannya lebih bagus,” ujar Tenang Wibowo.

Dia pun membeberkan perbedaan hasil produksi sebelum dan saat ini yang naik signifikan.

"Kalau dulu satu hektare mentok biasa cuma dapat 80 sampai 90 ikat. Karung begitu. Kalau dengan begini alhamdulillah bisa naik sampai 120 sampai 130 sak," pungkasnya. (mcr10/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler