jpnn.com, BONDOWOSO - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai impor pangan tidak sejalan dengan ideologi Presiden Pertama RI Soekarno.
Amran menyatakan hal tersebut setelah lelah dicecar awak media soal impor 500 ribu ton beras yang dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
BACA JUGA: Mentan Target Kemiskinan Bondowoso di Bawah 10 Persen
"Yang tanya-tanya impor, bukan anak ideologi Bung Karno. Impor itu menunjukkan pesimisme," kata Amran di sela-sela kunjungannya di Desa Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Selasa (22/5).
Amran mengatakan, produksi pangan, baik beras maupun protein hewani dalam negeri tergolong baik. Bahkan, Indonesia sudah melakukan ekspor.
BACA JUGA: Tidak Ingin Petani Miskin, Mentan BEKERJA di Bondowoso
"Seharusnya teman-teman wartawan tanya ekspor. Itu baru Merah Putih," kata Amran.
Amran menjelaskan, Indonesia kini tengah menuju lumbung pangan dunia pada 2045.
BACA JUGA: Tidak Ingin Petani Miskin, Mentan BEKERJA di Bondowoso
Saat ini, kata Amran, pihaknya tengah menyemarakkan sistem pertanian dengan alat dan mesin pertanian (alsintan).
"Untuk maju dan bersaing dengan negara lain, Indonesia harus menggunakan mekanisasi dan teknologi. Dengan itu, kita bisa mewujudkan Indonesia yang berdaulat," kata Amran. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Fokus Genjot Ekspor Komoditas Hortikultura
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga