Tidak Ingin Petani Miskin, Mentan BEKERJA di Bondowoso

Selasa, 22 Mei 2018 – 15:53 WIB
Mentan Amran Sulaiman di Bondowoso. Foto: Ist

jpnn.com, BONDOWOSO - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus bekerja guna mengentaskan kemiskinan.

Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) kali ini diluncurkan di Kabupaten Bondowoso, Jatim Selasa (22/5).

BACA JUGA: Tidak Ingin Petani Miskin, Mentan BEKERJA di Bondowoso

Berdasarkan data dari BKKBN, sebanyak 152.348 rumah tangga di Bondowoso masuk kategori prasejahtera.

Sedangkan rumah tangga yang bergerak di bidang pertanian 91.947, yaitu 60% dari total rumah tangga pra sejahtera. Mereka tersebar di 3 kecamatan dan 25 desa.

BACA JUGA: Kementan Fokus Genjot Ekspor Komoditas Hortikultura

Mengacu kondisi itu, Mentan Amran menegaskan Program BEKERJA merupakan pengejewantahan arahan Presiden Jokowi.

Presiden meminta agar program harus fokus pada peningkatan pendapatan dan daya beli mayoritas rumah tangga miskin yang bekerja di sektor pertanian maupun informal.

BACA JUGA: Pasokan Kebutuhan Pangan Ramadan Naik 30 Persen

Program pengentasan kemiskinan ini bersinergi dengan Kemensos, BUMN, Kemendes, BKKBN dan pemerintah daerah.

“Kita sinergi atas perintah Presiden. Ini adalah solusi permanen untuk saudara kita yang miskin di desa supaya pendapatan naik, tidak lagi miskin. Kita siapkan bantuan untuk 100 kabupaten dan 10 provinsi, termasuk Bondowoso,”  tegas Amran pada Peluncuran Program BEKERJA di Dusun Legen, Desa Karanganyar, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso.

Amran mengungkapkan bantuan dalam Program BEKERJA berdasarkan keunggulan komparatif masing-masing daerah yang menghasilkan nilai ekonomis tinggi.

Kabupaten Bondowoso komoditas unggulanya yakni kopi dan padi organik.

Sasaran Program BEKERJA di Bondowoso difokuskan pada satu wilayah penduduk miskin yang dikelompokkan dalam 3 klaster.

Setiap klaster, penduduk miskin berjumlah 5 hingga 10 ribu. Solusi jangka pendeknya melalui bantuan bibit ayam petelur berumur dua bulan beserta kandang dan pakan.

“Bantuan yang diberikan 50 ekor ayam per rumah tangga pra sejahtera. Saat usia enam bulan menghasilkan 50 butir per hari dengan masa produktif dua tahun. Sehingga pendapatan Rp 2 juta sampai Rp2,5 juta per bulan,” ungkap Amran.

Kemudian, lanjut Amran, solusi jangka panjangnya yakni dengan bantuan kopi sebanyak 500 ribu pohon.

Bantuan ini karena Bondowoso merupakan republik kopi yakni penghasil kopi hingga sudah ekspor.

“Kita kejar kopi Indonesia nomor satu di dunia sehingga tidak ada lagi rakyat miskin di bondowoso. Di Bondowoso ada 12.900 rumah tangga miskin, nanti dengan ternak ayam dan industri kopi berdiri tidak ada lagi yang miskin,” ujarnya.

Bupati Bondowoso, Amin Said Husni mengatakan sebelumnya, angka kemiskinan di Bondowoso mencapai 22,33persen, tapi saat ini turun 14,54 persen.

Sebanyak 64 persen petani rata-rata kepemilikan lahan sawahnya 0,3 ha dan sebagaian besar sebagai buruh tani.

“Hadirnya Program BEKERJA, sangat tepat mengentaskan masyarakat miskin di Bondowoso. Kami optimistis pasti bisa melakukan akserasi pembangunan pertanian di pedesaan sehingga pendapatan petani makin meningkat dan angka kemiskinan terus ditekan,” ungkapnya.

Hadir pada kegiatan ini Asisten Teritorial KASAD, Mayjen TNI Supartodi, KASDAM IV/Brawijaya, Brigjen TNI Widodo Irwansyah.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Optimistis Ekspor untuk Sektor Pertanian Naik


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler