Mentan: Insyaallah Tidak Ada Paceklik

Senin, 28 Agustus 2017 – 19:51 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan potensi kekeringan di sejumlah daerah tahun ini bisa diantisipasi melalui program perbaikan irigasi, optimalisasi embung, dan pompanisasi.

Percepatan tanam juga dilakukan menggunakan alat mesin pertanian dengan demikian, kondisi rawan kekeringan akan bisa dilewati dan ketersediaan stok pangan mencukupi.

BACA JUGA: Kedaulatan Bawang Merah Terwujud, Kementan Ekspor Lagi ke Thailand dan Singapura

"Dulu yang bulan kritis biasanya Juli, Agustus, September. Tapi dengan perbaikan irigasi, pompanisasi, alat mesin pertanian, kita melakukan percepatan tanam," kata Amran di kompleks Istana Negara Jakarta, Senin (28/8) petang.

Dia mengatakan, bila sebelummya dalam satu bulan hanya 500 hektare, pada periode Juli, dan Agustus ditingkatkan dua kali lipat, 1 juta hektare.

BACA JUGA: Beras Komponen Tertinggi Penyebab Inflasi, Harus Dikendalikan

Pengairannya didukung oleh program pompanisasi dan pembangunan embung.

"Sampai hari ini alhamdulillah masuk satu juta rata-rata tiga bulan. Artinya apa? Nanti November, Desember, Januari (2018), tidak ada paceklik. Insyaallah doakan mudah-mudahan semua aman," tambahnya.

BACA JUGA: Penjelasan Kementan soal Penurunan Populasi Ayam Petelur di Blitar

Saat ditanya apakah ada jaminan tidak ada kekeringan pada bulan-bulan rawan sekarang ini, Amran menyebutkan saat ini di Maluku sudah banjir, Sumatera Selatan juga hujan.

"Aceh insyaallah masuk Agustus sudah hujan. Puncaknya (kemarau) kan Agustus. Di Jawa insyaallah aman karena ada waduk Jati Gede. Jati Gede itu menambah 100 ribu hektar. Itu luar biasa," pungkas dia.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementerian Pertanian Sabet Penghargaan Bergengsi


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler