Mentan Launching Ekspor Perdana Beras Sanggau ke Malaysia

Jumat, 20 Oktober 2017 – 16:39 WIB
Mentan Andi Amran Sulaiman dan Timbalan Ketua Setia Usaha Kementan Malaysia Datuk Sallehhuddin Bin Hassan, usai launching ekspor perdana beras di Sanggau, Kalbar, Jumat (20/10). Foto: Ken Girsang/JPNN.com

jpnn.com, SANGGAU - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan panen dan melaunching ekspor beras ke Malaysia, di Desa Tunggal Bhakti, Kembayan, Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (20/10).

Padi yang dipanen merupakan milik petani, hasil gelar teknologi dengan bimbingan Balai Besar Penelitian Padi Kementan.

BACA JUGA: Kementan Inovasikan Mesin Panen Bawang Merah

"Untuk tahap awal ada 25 ton yang diekspor. Ini akan berlanjut terus. Karena Malaysia setiap tahun mengimpor beras hingga 1 juta ton per tahun. Kemudian jagung 3,1 juta ton," ujar Amran di hadapan ratusan masyarakat Sanggau.

Menurut Amran, besarnya kebutuhan beras dan jagung Malaysia yang harus diimpor setiap tahun menjadi peluang bagi Sanggau maupun Kalimantan Barat pada umumnya. ‎Karena bersebelahan langsung dengan Malaysia. Apalagi saat ini Kalbar surplus beras.

BACA JUGA: Suropati Syndicate: Indef Keliru soal Impor Beras

"Besarnya kebutuhan (Malaysia,red) setiap tahun merupakan potensi besar bagi Sanggau, daripada mereka mengimpor jauh-jauh dari negara lain-lain," ujar Amran.

‎Amran lebih lanjut mengatakan, Indonesia dapat mengimpor beras ke Malaysia karena saat ini sudah swasembada beras. Demikian juga jagung, sudah tidak lagi impor dari negara lain.

BACA JUGA: Masalah Perberasan, Indef dan Bustanul Arifin Dinilai Keliru

Bahkan khusus Sanggau, Bupati Sanggau Paulus Hadi sebelumnya mengatakan sudah surplus sejak 2015 lalu.

Menurutnya, surplus padi Sanggau pada 2015 lalu mencapai 133.822 ton. Kemudian di 2016 mencapai 182.837 ton. Jika dikonversi ke beras maka surplus di 2016 mencapai 58.562 ton.

Untuk membantu masyarakat Sanggau memenuhi ekspor ke Malaysia, pemerintah pusat kata Mentan siap menggelontorkan sejumlah bantuan bagi petani.

Di antaranya bibit jagung untuk kebutuhan bagi 15 ribu hektare. Selain itu juga traktor, escavator, pompa dan sejumlah kemudahan lainnya. Selain itu Kementan juga siap membantu perbaikan irigasi yang ada. (gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... FAO: Jumlah Petani Terus Berkurang


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler