Mentan Minta Pekarangan Rumah Dimanfaatkan sebagai Lahan Produktif

Senin, 07 Februari 2022 – 20:47 WIB
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan produktif pertanian. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BONE - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak masyarakat di Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, untuk memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai lahan pertanian produktif bernilai ekonomi untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut Mentan, pertanian adalah sumber rezeki yang bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja.

BACA JUGA: Kementan Minta Kembangkan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis Jagung di Wajo

Pertanian adalah bisnis sekaligus lapangan kerja yang sangat menjanjikan.

"Pertanian itu ada yang tanamnya 20 hari, 1 bulan, 3 bulan. Ada juga yang bisa kita panen setiap hari. Bahkan, pertanian di pekarangan rumah ini bisa menghasilkan Rp 40 juta dalam sebulan," ujar Mentan saat menghadiri launching pekarangan emas di Tanete Riattang Barat, Senin, 7 Februari 2022.

BACA JUGA: Kebutuhan Tinggi, Kementan Terus Penuhi Stok Jagung Nasional di Jeneponto

Syahrul mengatakan, masyarakat bisa lebih kreatif lagi dengan membuat pola tanam bertingkat.

Misalnya, membangun lokasi tanam 2 lantai, bagian bawah dijadikan lokasi tanaman sayur dan di atas untuk menanam cabai.

BACA JUGA: Kementan Gandeng Pos Indonesia untuk Perkuat Lalu Lintas Ekspor Pertanian

"Biasanya, ibu-ibu kalau tanam gampang, tapi mengemas dan memasarkan itu yang sulit. Makanya akan kita bantu. Yang paling penting, saya berharap pekarangan ini bisa dimanfaatkan dengan baik," katanya.

Mentan menambahkan, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini terus berupaya menanam pekarangan lestari di seluruh daerah.

Bahkan, pendampingan yang dilakukan sudah masuk pada proses produksi olahan. Terong dan sayuran bisa dijadikan keripik atau makanan lain.

"Di Jawa, sudah terintegrasi antara tanaman dengan proses olahan. Nah, kami mau terong itu bisa jadi keripik atau produk makanan olahan lain. Jadi, harus disiapkan bibit, pupuk, dan perawatannya," ujar SYL. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler