Mentan Optimalkan Pasokan Sayuran Ibukota dari Bantaran BKI

Sabtu, 14 Juli 2018 – 12:41 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat berada di Banjir Kanal Timur (BKT) Jakarta. Foto dok humas

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menjaga dan meningkatkan pasokan sayur-sayuran, khususnya cabai untuk masyatakat Ibukota DKI Jakarta. Pasalnya, terjaminya kebutuhan di DKI Jakarta menjadi barometer stabilitas pasokan dan harga cabai nasional.

Untuk itu Amran turun ke bantaran sungai Banjir Kanal Timur, Jakarta Timur sekaligus memberikan bantuan bibit sayur-sayuran seperti cabai, bayam, terong, kangkung, tomat, pompa air, alat semprot dan cultivator, Sabtu (14/7).

BACA JUGA: Transfer Teknologi Inovasi Jeruk dan Buah Subtropika

Terdapat potensi lahan pertanian di bantaran sungai BKT sepanjang 25 kilometer atau seluas 50 ha, yang dapat dikelola menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

“Ini menarik, pinggir sungai bisa kami manfaatkan sebagai KRPL percontohan. Kita bikin bantaran ini cantik ditanami sayuran. Tahun lalu, ada 1.500 KRPL di berbagai daerah, tahun ini kita tingkatkan. Jika saja pinggir sungai ini penuh ditanami cabai, bisa suplai kebutuhan di Jakarta mencapai 40 sampai 50 persen,” ujar Amran.

BACA JUGA: Kementan: Ekspor Kopi Garut ke Taiwan 15 ton

“Keuntungan lainnya, masyarakat dapat pendapatan dan pemda tidak perlu lagi membersihkan pinggir sungai,” tambahnya.

Amran menyebutkan seluruh bantuan budidaya dan pendampingan diberikan secara gratis oleh Kementan. Ini merupakan komitmen pemerintahan Jokowi-JK untuk meningkatkan produksi dan stabilitas harga pangan.

BACA JUGA: Kementan Bertekad Lahirkan Petani Melek Teknologi

“Inilah pemerintahan Jokowi-JK, semua kebutuhan petani diberikan gratis,” ucapnya.

Menurut Amran, bantaran sungai BKT memiliki potensi lahan yang cukup luas. Jika dikelola dengan serius, mampu meningkatkan pasokan sayur-sayuran dan pendapatan masyarakat di Ibukota DKI Jakarta.

“Kalau kita hitung, pinggir sungai ini 50 hektar, jika produksi 10 ton per ha, jadi nanti kita hasilkan cabai 500 ton. Ini akan menjadi percontohan, nanti akan masuk di daerah lain. Negara kita ini kaya, lahan tersedia banyak. Kita manfaatkan lahan dan air, kita tidak bakal kekurangan pangan, khususnya cabai, tidak mungkin kekurangan,” jelasnya.

Saat ini pasokan dan harga sayur-sayuran khususnya cabai di DKI Jakarta sangat stabil. Dengan adanya KRPL ini, pasokan cabai dan sayuran lainnya meningkat dan harga akan makin stabil.

“Sekarang cabai stabil. KRPL kita bangun, nanti makin stabil lagi. Kita dorong KRPL. Utusan PBB akan mencontoh KRPL Indonesia. Kemarin utusan PBB telah kunjungi Padang dan Yogjakarta. KRPL bisa memenuhi pangan rumah tangga sendiri. Produksi ayam pun kami dorong sehingga bisa memenuhi protein dan tekan inflasi,” bebernya.

“Untuk produksi cabai secara besar-besar, hasilnya kita ekspor. Pemanfaatan lahan perkotaan kita arahkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kita sudah kerjasama dengan darma wanita, IWAPI, Persit dan seluruh organisasi perempuan,” tandas Amran.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Siap Lepas Varietas Unggul Sorgum Manis


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler