Mentan: Petani Malas Tanam Kedelai

Selasa, 07 Agustus 2012 – 10:42 WIB
BOGOR-- Setelah mendapat protes keras dari kalangan industri olahan kedelai, pemerintah akhirnya memberikan insentif pembebasan bea masuk kedelai yang berlaku sampai akhir 2012. Penerapan insentif ini hanya berlaku sementara hingga harga kedelai kembali normal.

Meski demikian, Menteri Pertanian Suswono mengatakan, selama harga kedelai masih tinggi para petani akan lebih senang menanam padi ketimbang kedelai.

“Petani di Indonesia malas menanam kedelai kalau harganya belum normal. Idealnya kalau harga kedelai Rp10.000 dan beras Rp7.000, petani pasti lebih senang menanam padi daripada kedelai,” ujarnya saat acara Tablig Akbar dan buka bersama dengan Fraksi PKS di Graha Dewi Sartika Bogor, Senin (6/8).

Ia menjelaskan, melambungnya harga kedelai internasional sebenarnya bisa ditangani dengan swasembada kedelai. Persoalannya yakni penyediaan lahan untuk menanam. Saat ini lahan yang telah digunakan untuk memproduksi kedelai hanya sekitar 600.000 hektare. Padahal, dengan produktivitas lahan yang hanya menghasilkan 1,5 ton per hektare, idealnya dibutuhkan sebanyak 1,5 juta hektare lahan produksi kedelai.

“Saya sejak pertama jadi menteri, saya minta minimal 850.000 hektare untuk swasembada kedelai dan swasembada gula, alhamdulillah sampai sekarang belum dapat,” ujarnya.

Menurut dia, Badan Pertanahan Nasional (BPN) mencatat terdapat sebanyak 7,2 juta hektare lahan telantar, tetapi lahan yang tercatat ‘bersih’ hanya sekitar 13.000 hektare. “ Angka tersebut jauh dari kebutuhan lahan tambahan yang sebesar 500.000 hektare,”pungkasnya. (ike)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LPSK : Rebutan Kasus Hambat Hak Saksi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler