Mentan Sebut Kerja Pemerintahan Jokowi – JK Setara 70 Tahun

Senin, 07 Mei 2018 – 21:02 WIB
Memtan Amran Sulaiman meninjau peternakan sapi di Magetan, Jatim. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, MAGETAN - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bangga dengan lahirnya ribuan sapi di Magetan, Jawa Timur. Ditambah lagi Jatim sebagai pemasoka 50 persen sapi di seluruh Indonesia.

Dia menuturkan, sebelum pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Indonesia hanya bisa memproduksi 12,5 juta ekor sapi selama 70 tahun.

BACA JUGA: Industri Pengolahan dan Penyimpanan Holtikultura Menggeliat

Namun semenjak 2014 atau era pemerintahan Jokowi-JK, hingga 2018 atau tahun keempat, sudah ada 5,5 juta sapi yang bunting.

“Sementara yang melahirkan mencapai 3,6 juta. Artinya kerja selama tiga tahun setara dengan 70 tahun,” kata dia di Magetan, Jawa Timur, Senin (7/5).

BACA JUGA: Industri Pengolahan-Penyimpanan Hortikultura Kian Menggeliat

Dia lantas menerangkan, rahasia dari keberhasilan pemerintahan Jokowi-JK, yakni program SIWAB (sapi indukan wajib bunting). Selain SIWAB, para peternak juga diberikan IB (inseminasi buatan) secara gratis di seluruh Indonesia.

Amran juga merasa bangga dengan semangat para peternak di Magetan. Pria yang juga anak pensiunan TNI ini berharap, di daerah lain bisa mengambil contoh dari para peternak di Magetan.

BACA JUGA: Pujian Menteri Amran untuk Kopi Jantan Khas Toraja

“Ini mungkin karena karakter orang Magetan karakter pertarung. Andai mungkin ada tiga sampai empat seperti Magetan, maka persoalan persapian di Indonesia sudah selesai,” ujarnya.

Menteri Amran mengungkapkan, kebutuhan protein hewani tidak hanya dari daging sapi saja, tetapi bisa dari daging ayam, telur, daging kelinci, kambing dan domba, serta hasil ternak lainnya. Menurutnya, target swasembada protein sebenarnya sudah tercapai karena Indonesia sudah mengekspor hasil peternakan.

Amran menyebutkan, sejak tahun 2015 Indonesia juga telah melakukan ekspor telur ayam ras ke Myanmar, dan hingga Maret 2018 jumlah komulatif yang sudah diekspor sebanyak 10.482.792 butir dengan nilai Rp 109,60 miiar dan beberapa minggu lalu Indonesia mulai ekspor perdana telur tetas ayam persilangan ke Myanmar.

Berdasarkan data BPS, capaian ekspor sub sektor peternakan di Indonesia sangat fantastis, ekspor daging ayam tahun 2017 sebesar 325 ton (meningkat 1800 persen dibandingkan tahun 2016), sedangkan ekspor telur unggas sebanyak 386 ton (meningkat 27,39 persen dibanding tahun 2016). (mg1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Tegaskan Wajib Tanam Bawang Putih Tetap Berlanjut


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler