Mentan Sesalkan Gula Rafinasi Masuk Pasar

Kamis, 19 September 2013 – 14:39 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Menteri Pertanian Suswono menyesalkan masuknya gula rafinasi ke pasar konsumsi. Gula rafinasi yang dijual dengan harga murah ini tentu saja menganggu produktivitas petani tebu yang selama ini menguasai pasar konsumsi.

Gairah petani tebu yang menurun, kata Suswono, bisa mengakibat produksi gula ikut menurun. Sementara di sisi lain, ia menegaskan Indonesia tidak bisa terus menerus mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan nasional.

BACA JUGA: Total Memulai Kegiatan Offshore di Proyek Sisinubi 2B–Peciko 7B

"Impor kalau sepanjang hanya untuk memenuhi kekurangan dan memang sebagaimana keperluannya untuk industry , tidak bocor. Enggak apa-apa. Ini kan yang menjadi masalah kemudian bocor ke pasar-pasar tradisional kemudian menjatuhkan harga petani jadi kalah bersaing," kata Suswono di kantor Presiden, Jakarta, Kamis, (19/9).

Politisi PKS ini menyatakan jika ingin swasembada gula, pelaku usaha di Indonesia harus mendapatkan lahan tebu yang cukup. Setidaknya pelaku usaha membutuhkan lahan seluas 350.000 hektare (ha).

BACA JUGA: Ratusan Koperasi Dinyatakan Gulung Tikar

Selain itu, Indonesia juga membutuhkan lebih dari 20 pabrik gula baru yang bisa segera beroperasi. Sementara pabrik gula yang lama harus segera direvitalisasi. Agar hal itu bisa terealisasi butuh kerjasama semua unsur pimpinan pemerintah.

"Kalau kemudian kita lebih asyik mengandalkan importasi, nanti tidak akan terrealisasi  itu swasembada yang sudah kita canangkan," kata Suswono. (flo/jpnn)

BACA JUGA: RI Targetkan Jadi Produsen Kakao Terbesar Dunia

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kedelai Impor dari AS Tiba Dua Bulan Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler