jpnn.com, BOGOR - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa riset dan penelitian yang dilakukan Badan Litbang Pertanian harus semakin mudah dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Hal ini disampaikan Mentan saat menghadiri pertemuan para peneliti litbang seluruh Indonesia di Auditorium Sadikin Sumintawikarta, Cimanggu, Bogor, Jawa Barat.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Jabarkan Program Kementan Saat Raker DPR
"Riset Litbang menjadi sangat strategis dan penting untuk mendapatkan cara-cara peningkatan produktivitas pertanian yang lebih baik. karena itu bentuk-bentuk pertanian yang harus kita optimalkan besok harus diperkuat dengan riset-riset Litbang yang benar. Katakanlah yang lebih aplikatif atau lebih mudah diterapkan masyarakat," ujar Mentan, Jumat (3/7).
Menurut Mentan, riset dan penelitian menjadi kunci penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
BACA JUGA: Langkah Kementan Antisipasi Virus Flu Babi Baru Berpotensi Pandemi
Riset dan penelitian juga menentukan bagus tidaknya sebuah benih dan bibit yang akan ditanam secara luas.
"Kalau kita mau naikkan produktivitas harus bibitnya dulu yang lebih bagus. Dan bibit itu harus dikawal dengan pemurnian pemurnian di semua provinsi dan kabupaten kota yang ada di seluruh Indonesia," katanya.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Dorong Budidaya Sayuran Organik dari Petani Milenial
Mentan mengatakan, pihaknya juga akan mendorong para peneliti Litbang untuk melakukan penelitian serius di laboratorium pertanian Indonesia.
Uji coba ini penting dilakukan karena tidak semua provinsi memiliki kesamaan pengembangan pertanian.
"Pertanian yang ada di seluruh Indonesia tentu saja berbeda dengan Papua. Begitu juga dengan Papua yang berbeda dengan Jawa dan dengan Kalimantan. Intinya daerah rawa jelas berbeda dengan dataran gunung dan dataran gunung berbeda dengan dataran rendah," katanya.
Lebih lanjut dia berharap, semua hasil riset Litbang mampu diterapkan dilapangan dan secara demonstratif di kebun-kebun percobaan sehingga setiap orang bisa dengan mudah menjadikannya menjadi pertanian percontohan.(IKL/JPNN)
Redaktur & Reporter : Yessy