jpnn.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meyakini sektor pertanian ke depan akan semakin maju dan lebih baik.
Kuncinya menurut Mentan Syahrul, asalkan pembangunan pertanian harus lebih terencana dan sistematis.
BACA JUGA: HA IPB-Stakeholders Dukung Kementan Pertahankan Swasembada Beras
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di hadapan peserta tanam serempak padi yang dlaksanakan di Desa Cialam Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
"Kita tinggal tentukan, mau pilih komoditas yang bisa dipanen dua bulan, enam bulan, satu tahun, atau bisa juga dikombinasikan, itu semua orang bisa lakukan," kata Mentan Syahrul, Jumat (19/8).
BACA JUGA: KNPI Apresiasi Kinerja Kementan yang Sukses Bawa Indonesia Swasembada Beras
Dia juga menyampaikan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama petani dan pemerintah daerah terus melakukan upaya peningkatan produksi pangan, terutama padi dalam rangka ketahanan pangan, salah satunya dengan IP 300.
"Tanam tiga kali tentu akan mengoptimalisasi potensi produksi dan pendapatan. Kalau hitung-hutungan luas yang tadi Pak Gubernur sampaikan, ada potensi tambahan Rp 30 miliar," jelas Mentan.
BACA JUGA: Diakui Lembaga IRRI Sudah Swasembada, Kementan: Stok Beras Nasional Meningkat
Gubernur Sultra Ali Mazi yang mendampingi Mentan Syahrul mengatakan sejak 2019, Sultra surplus beras.
Bahkan menurutnya pada 2021 sebanyak seribu ton beras dikirim dari wilayahnya ke Sulawesi Utara melalui Perum Bulog.
"Khusus potensi luas baku sawah di Konawe Selatan seluas 2.040.095 hektare dan sekarang ini kita berada di Kecamatan Konda, Desa Cialam Jaya dengan hamparan sawah seluas 1.391 hektare," kata Gubernur.
Terus berproduksinya sektor pertanian terutama pertanian tanaman pangan dan perkebunan menurut Gubernur Ali Mazi diakui berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.
Menurutnya, perekonomian Sulawesi Tenggara pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh positif sebesar 6,09 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,07 persen, dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,44 persen.
"Hal ini tidak terlepas karena peran sektor pertanian dalam mendukung ekonomi daerah," ujar Ali Mazi.
Untuk itu, lanjuta dia, Pemprov Sultra terus memberikan perhatian besar terhadap pembangunan sektor pertanian karena sebagaian besar mata pencaharian penduduk Sultra berasal dari sektor ini," pungkasnya.
Indonesia dalam tiga tahun terakhir menjadi negara kedua terbesar di Asia Tenggara dalam memproduksi padi. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi