Mentan Syahrul Ajak Petani Milenial Bertekad Antisipasi Krisis Pangan Global

Jumat, 07 Oktober 2022 – 20:52 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam Sarasehan Petani Milenial 2 Tahun 2022 yang mengusung tema " Mendukung Antisipasi Krisis Pangan Global", di Hotel Claro, Makassar, Jumat (7/10). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo percaya bahwa Indonesia makin kuat dan siap menghadapi tantangan pertanian ke depan karena ada petani milenial.

Syahrul mengatakan kegiatan sarasehan ini merupakan pertemuan yang bertujuan menyatukan hati dan emosional untuk bertekad mengawal bangsa dan kehidupan rakyat.

BACA JUGA: Mentan Launching Mobil Digital Ngobrol Asyik untuk Memperkuat Peran Penyuluh

"Kita hadir di sini tentu saja sebuah rahmat Tuhan yang luar biasa, terutama anak-anakku milenial bahwa Insyaallah ibu, bapak, dan keluargamu tenang. Ada petani milenial yang akan menjaga bangsa dan negara ini," kata Mentan Syahrul saat memberikan arahan dan membuka Sarasehan Petani Milenial 2 Tahun 2022 yang mengusung tema " Mendukung Antisipasi Krisis Pangan Global" di Hotel Claro, Makassar, Jumat (7/10).

Menurut Syahrul, negara dan bangsa ini makin membutuhkan pertanian karena krisis pangan, yang disebabkan pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan perang Rusia dan Ukraina sudah berada di depan mata.

BACA JUGA: 2 WN China Petinggi Perusahaan Batu Bara Dibantai Pakai Parang

Mantan gubernur Sulawesi Selatan itu juga menyampaikan kekukuhan dan besarnya bangsa dan negara ini ditentukan besarnya pertanian.

"Kalau begitu, menghadapi pertanian 2023 bagai menghadapi perang untuk kepentingan bangsa dan negara. Kita perang, yuk, hadapi tantangan itu. Inilah saatnya kita bela negara dan petani," tegas Mentan Syahrul.

BACA JUGA: Apa Alasan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Gugat Cerai Dedi Mulyadi? Ini

Mentan mengatakan World Bank dan International Monetary Fund (IMF) telah menyampaikan bahwa tahun 2023 bukan lagi gelap biasa, tetapi, gelap gulita yang semua negara tak mampu memprediksi seperti apa keadaan yang ada.

"Biarkan goncangan dunia, biarkan badai bergema di seluruh dunia, di Indonesia karena petani kita tetap tenang-tenang dan aman-aman. Itu yang kita tekadkan hari ini. Oleh karena itu, petani milenial harus kuat dengan cirinya," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan petani milenial dan juga pengelola P4S bertekad berdiri di garda terdepan untuk mengantisipasi kiris pangan global.

"Saya laporkan Bapak Menteri bahwa intinya para petani milenial dan pengelola P4S yang hadir di sini semuanya melaksanakan kesatuan tekad berdiri di garda terdepan untuk antisipasi kiris pangan global," tutur Dedi.

Dia mengatakan kegiatan ini diikuti lebih dari 600 peserta dari berbagai daerah.

Selain itu, hadir juga penyuluh pendamping dan petani milenial yang dikukuhkan Presiden Joko Widodo, sehingga total yang hadir dalam kegiatan ini lebih 800 orang.

"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran aktif petani milenial, P4S, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antarwilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan," ujar Dedi.

Menurutnya, di tengah sejumlah ancaman yang membayangi pertanian, peran petani milenial dan P4S dinilai sangat penting.

Oleh sebab itu, Kementan menggenjot potensi P4S sebagai pembaharu pertanian di perdesaan.

"Pembangunan pertanian yang kita lakukan dimulai dari desa. Oleh karena itu, kita memaksimalkan peran petani milenial dan P4S sebagai pembaharu perdesaan," katanya.

Sarasehan Petani Milenial 2022 mengusung kegiatan yang inovatif dan kolaboratif dalam penumbuhan wirausaha muda pertanian dan mendukung upaya penguatan ketahanan pangan nasional.

Adapun tujuan dari penyelenggaraan Sarasehan Petani Milenial 2 tahun 2022, yakni menumbuhkan peran aktif petani milenial, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antar wilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terjadi Ledakan di Permukiman Jakarta Utara, Bum!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler