Mentan Syahrul Dorong Petani Milenial Dekat dengan Teknologi

Rabu, 17 Juni 2020 – 19:48 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar webinar Milenial Agriculture Forum (MAF) III pada Rabu (17/6). Webinar ini digelar dengan tujuan mewujudkan pertanian modern oleh para petani milenial di seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, saat ini sektor pertanian sedang memasuki era baru yang memiliki pendekatan berbasis online dan kecerdasan buatan (artificial intelligence).

BACA JUGA: HKTI Dukung Kerja Mentan Capai Kedaulatan Pangan

Dia menilai langkah intervensi pertanian baru harus dilakukan agar Indonesia benar-benar maju, mandiri, dan berdaulat.

"Di era sekarang, startup dan robot construcktion sudah menjadi bagian dari pertanian. Dengan begitu digitan systeam menjadi pendekatan baru di sektor pertanian masa depan," ujar Syahrul dari ruang pusat data Agriculture War Room (AWR).

BACA JUGA: Mentan SYL Lepas Ekspor 6 Komoditas Pertanian Jabar

Untuk itu, Kementan dengan segala cara sudah mempersiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki bunga rendah, yakni hanya enam persen untuk bisa dimafaatkan dengan baik oleh para petani milenial.

Syahrul menilai, anak muda mampu menjadi para petani sukses dengan memanfaatkan fasilitas dan bantuan yang ada. Dengan begitu, petani akan terus termotivasi untuk melakukan sebuah ide baru dan inovasi kreatif.

BACA JUGA: Petani Milenial Madura Ini Sukses Hasilkan Produk Bernilai Ekspor

"Kemampuan riset dan teknologi yang dimiliki, pasti modern pertanian bisa dilakukan dengan baik," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDM), Dedi Nursyamsi menekankan pentingnya regenerasi petani untuk keberlanjutan pertanuan yang lebih baik.

Kata Dedi, jumlah petani di Indonesia saat ini mencapai 33 juta. Namun begitu, hanya 27 persen saja petani muda yang terjun ke lapangan.

"Ini menjadi perhatian kita karena bisa saja sepuluh tahun mendatang kita bisa terjadi krisis petani," katanya.

Sebagai informasi, Kementan sudah menetapkan target pencetakan 2,5 juta petani milenial selama 5 tahun ke depan. Pencetakan ini dilakukan untuk merealisasikan program jangka panjang pemerintah.

Terkait hal ini, Kementan sudah melakukan kerjasama dengan Kementerian lain dan perguruan tinggi.

"Oleh sebab itu, fokus utama kita adalah pada petani milenial yang sangat dekat sekali dengan informasi teknologi. Ini menjadi modal kita untuk membangun pertanian milenial di masa mendatang,” tandas dia. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler