jpnn.com, MEDAN - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan kuliah umum di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, Kamis (3/3).
Mentan SYL memaparkan peran generasi milenial untuk pembangunan pertanian yang akan datang.
BACA JUGA: Kementan Sebut Stok Daging Sapi Cukup, Pedagang Berjualan Seperti Biasa
"Pertanian adalah masa depan yang pasti dibutuhkan. Pertanian tidak hanya beras, jagung, singkong, kopi. Namun, banyak turunan yang bisa dihasilkan dari satu komoditas. Kalau begitu, pelajari itu," kata Mentan Syahrul.
Dia menambahkan, ada tiga syarat yang perlu diperhatikan para generasi muda dalam pembangunan pertanian.
BACA JUGA: Ada Kabar Baik dari Mentan SYL Terkait Stok Sapi Potong di Sumut, Simak!
Pertama, frame academic intelectual terisi dengan ilmu pertaniannya. Kedua, manajemen agenda untuk meningkatkan kapasitas dan menambah literasi. Ketiga, perilaku yang baik dan berkarakter.
"Frame academic intelectual tidak terbatas lagi sekarang karena dunia terbuka dengan pertumbuhan teknologi dan informatika yang semakin canggih,'' ucap Mentan.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Beri Wejangan kepada 745 Calon ASN Kementan
Jadi, modal yang paling penting yang harus dimiliki adalah kemauan dan semangat untuk maju.
Mentan juga meminta para generasi milenial untuk terus membawa pertanian di masa depan yang berdaya saing di dalam dan luar negeri.
Baik di sisi hulu maupun hilir dengan meningkatkan manajemen pasar.
Dengan begitu, kualitas produk bisa lebih bagus dan menciptakan packing yang menarik sehingga harga bisa naik dengan akses pasar yang luas.
"Eramu besok tidak boleh kalah dengan anak-anak Eropa, tidak boleh kalah dengan anak-anak Amerika untuk membuat pertanian yang maju," tutur Syahrul.
Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini mengatakan, menindaklanjuti Mentan Syahrul untuk mencetak generasi petani-petani milenial yg andal dalam mewujudkan ketahanan pangan, pihaknya terus berinovasi dengan pembelajaran dan pelaksanaan PKL.
"Untuk mencetak lulusan yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha, Polbangtan Medan bekerja sama dengan stakeholder untuk menerapkan TEFA sebagai metode pembelajaran," tandas Yuliana. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi