Mentan Syahrul Sebut Penyuluh Pertanian Ujung Tombak Transfer Ilmu kepada Petani

Kamis, 06 Oktober 2022 – 23:51 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat kegiatan Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasional di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (6/10). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan sektor pertanian menjadi sektor strategis dan menjadi salah satu pilar kekuatan negara.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian yang tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Mentan Launching Mobil Digital Ngobrol Asyik untuk Memperkuat Peran Penyuluh

Tercatat bahwa pertumbuhan ekonomi sektor pertanian triwulan I Tahun 2021 (year-on-year) 2,95 persen.

Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap pendapatan domestik Bruto di Triwulan II Tahun 2021 (Q-To-Q) sebesar 12,93 persen dan tertinggi dibanding lapangan usaha lainnya.

BACA JUGA: Mentan SYL Ajak Sri Sultan HB X Kolaborasi Pengembangan Pertanian

Pada 5 Juli 2022, International Rice Research Institute (IRRI) juga menganugerahkan penghargaan kepada Presiden Joko Widodo untuk sistem pertanian-pangan tangguh dan swasembada beras tahun 2019-2021 melalui penerapan inovasi teknologi padi.

Hal ini diungkapkan Syahrul saat pembekalan penyuluhan pertanian nasional di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (6/10).

BACA JUGA: Mentan SYL Siap Tanam Kedelai dan Perbesar Produksi Hortikultura

“Pembangunan pertanian harus difokuskan pada upaya menyediakan pangan bagi lebih dari 273 juta penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, serta ekspor komoditas pertanian,” ucap Syahrul di lokasi.

Agar produksi dan produktivitas pertanian terus meningkat, dibutuhkan sumber daya manusia pertanian yang kuat dan menerapkan teknologi pertanian yang tepat guna, efektif, serta efisien.

Hal tersebut dapat terlaksana jika penyuluh pertanian memiliki inovasi yang tinggi.

“Penyuluhan tidak hanya sebagai sistem penyampaian (delivery system) informasi dan teknologi pertanian, tetapi juga harus menjadi sistem yang berfungsi menciptakan pertanian sebagai suatu usaha yang menguntungkan bagi petani,” kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini.

Pembekalan tersebut dihadiri seribu peserta yang terdiri dari 966 orang penyuluh pertanian dan 34 orang Ketua DPW Perhiptani.

“Saya berpesan kepada seluruh penyuluh pertanian yang hadir hari ini, bahwa penyuluh pertanian harus mampu menjadi ujung tombak dalam transfer ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi kepada petani di seluruh Indonesia,” tambahnya. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler