Mentan Syahrul Yasin Limpo: Bahagia Itu Ketika Ada Agama di Dirimu

Sabtu, 11 Januari 2020 – 07:06 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di acara perayaan Natal di Auditorium Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (10/1) malam. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghadiri perayaan Natal bersama umat Kristiani dari Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kementan di Auditorium Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (10/1) malam.

Dalam acara itu, Syahrul berpidato di hadapan ribuan anggota Korpri Kementan yang beragama Kristiani. Mentan Syahrul pun berbicara tentang perlunya umat Kristiani mendalami ajaran Kristus di momen Natal.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Silaturahmi ke Menpan RB Tjahjo Kumolo

"Bagi saya Natal memiliki kekhususan di dalam menguji, mengevaluasi, dan mencoba mendalami ajaran Kristus yang menganjurkan umat untuk menjadi manusia utuh, yaitu menjalankan ajaran Kristus yang ada," kata Syahrul dalam pidatonya, Jumat.

Syahrul pun mengingatkan tentang hadirnya agama, yakni membuat kehidupan manusia ke arah lebih baik. Agama menjadi petunjuk bagi manusia agar menciptakan kedamaian dan ketentraman.

BACA JUGA: Pengamat Nilai Mentan SYL Bangun Sistem untuk Menggenjot Ekspor Produk Pertanian

"Orientasi menghadirkan agama untuk way of life. Dari pandangan hidup dan gerak berpikir manusia menuju hadirnya kehidupan semakin damai dan tentram. Itu tujuan beragama," timpal dia.

Selain itu, mantan Gubernur Sulawesi Selatan menjelaskan, agama juga mampu menghadirkan kebahagiaan.

BACA JUGA: Kapolsek Payung Iptu Samson Ditangkap Polisi

Menurut dia, kebahagiaan tidak hadir di harta yang banyak. Kebahagiaan, kata dia, tidak juga datang ketika manusia mampu membeli mobil mewah.

"Bahagia itu ketika ada agama di dirimu. Kalau begitu, agama yang membuat manusia bahagia," ucap dia.

Di akhir pidato, Syahrul berharap keimanan setiap manusia semakin baik dari waktu ke waktu. Menurut dia, kuatnya keimanan akan berimbas positif untuk negara.

"Kalau begitu, kehidupan yang singkat yang berarti itu ketika Natal ke Natal ada perbaikan keimanan. Kalau mau memperbaiki Indonesia, perbaiki keimananmu," timpal dia. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler