Mentan Syahrul Yasin Limpo Dorong Pengembangan Agrowisata Buah

Sabtu, 06 Maret 2021 – 23:55 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau kawasan kebun agrowisata buah kelengkeng Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dia juga melakukan panen kelengkeng sekaligus mencicipi buah lokal yang dikembangkan di kawasan agrowisata bagi Foto: Kementan.

jpnn.com, MAGELANG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meninjau kawasan kebun agrowisata buah kelengkeng Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, guna meningkatkan pengembangan budi daya pada berbagai daerah, Sabtu (6/3).

"Kebun kelengkeng ini menjadi salah satu tempat objek wisata. Selain memiliki Candi Borobudur, Kabupaten Magelang memiliki wisata kebun lengkeng," ungkap Syahrul.

BACA JUGA: Gairahkan Perekonomian, Mentan Syahrul Yasin Limpo Kembangkan Agrowisata Sawah

Dia juga melakukan panen kelengkeng sekaligus mencicipi buah lokal yang dikembangkan di kawasan agrowisata bagi masyarakat.

"Buah kelengkengnya manis-manis sekali dan bisa dilihat buahnya sangat banyak,” kata Syahrul.

BACA JUGA: Sudah 91 Tahun Berdiri, Sekolah di Wilayah Terpencil Magelang itu Kini Mendapatkan Bantuan

Orang nomor satu di Kementan itu juga memuji agrowisata di Kabupaten Magelang. Selain itu, mantan gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjabat dua periode ini berjanji akan mengembangkan agrowisata buah.

“Agrowisata di Kabupaten Magelang luar biasa. Kami akan dorong terus untuk kawasan buah lokal bisa dikembangkan jangan di satu daerah tetapi di setiap daerah ada," ungkap Syahrul.

BACA JUGA: 7 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan, Salah Satunya Cegah Anemia

Menurut Syahrul, pengembangan kawasan buah lokal harus memperhatikan keunggulan komparatif dan kompetitif wilayah.

Selain itu, katanya, harus dikelola secara komprehensif dari hulu hingga hilir. Pasalnya, Setiap daerah memiliki ciri khas sendiri sehingga perlu dilakukan penyesuaian untuk buah lokal yang dikembangkan.

Pemilik Agrowisata Kebun Kelengkeng Borobudur sekaligus anggota Koramil 19/Borobudur Kodim 0705/Magelang Mugiyanto menyampaikan terima kasih atas kunjungan Mentan Syahrul.

Lahan agrowisata kebun kelengkeng yang dikelolanya itu seluas 1,3 hektare dengan populasi tanaman 250 pohon jenis kateki. "Ke depan lahan ini perlu diduplikasi di daerah lain,” tegasnya.

Dia menyatakan bahwa ada lebih dari 8.000 desa di Indonesia. Menurutnya, seandainya setiap desa memiliki minimal 1 hektare lahan yang ditanam dengan buah lokal, maka kebutuhan Indonesia akan tercukupi/

Mugiyanto mengaku dalam waktu dekat melakukan kerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperluas kawasan kebun kelengkeng.

Selain itu, pengembangan kebun lengkeng ini memiliki pohon induk yang sudah disertifikasi sehingga setiap tahun bisa menghasilkan benih kelengkeng mencapai 100.000 benih yang siap tanam dan untuk mendukung program pemerintah.

"Benih sudah tersebar hampir diseluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua sudah ada. Kebetulan di Kalimantan Timur kami juga mendampingi petani di bawah Dinas Provinsi Kalimantan Timur," terangnya.

Dia menyebutkan peluang usaha budi daya kelengkeng sangat menjanjikan.

Sebab kebutuhan nasional Indonesia berdasar data yang ada mencapai 80 ribu ton hingga 90 ribu ton setiap tahun sebagian didatangkan dari luar.

"Bertani saat ini tidak kotor dan tidak susah apabila mau terus berinovasi,” katanya.

Dia mencontohkan pihaknya saja di sini memiliki petani binaan Kabupaten Magelang yang memang mendukung kebutuhan.

“Di kebun kelengkeng ini menghasilkan 12 sampai 15 ton. Jadi, kekurangan dari permintaan kami ambil dari petani-petani binaan," ucapnya.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan pengelolaan kebun ini merupakan model pengembangan budi daya lengkeng berbasis kawasan yang memberikan keuntungan baik pada pengelola maupun kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Ini agar menjadi inspirasi bagi para pemuda tani. Saya bangga dan haru kepada Mugiyanto yang baru mengetahui ternyata seorang TNI penyandang disabel dinas di Kodim 0705 Magelang,” terangnya.

Prihasto mengatakan pertumbuhan positif sektor pertanian dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah komoditas hortikultura yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,85 persen. Ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan buah dan sayur selama pandemi Covid-19.

"Komoditas hortikultura juga tumbuh 7,85 persen karena permintaan buah-buahan dan sayuran selama pandemi Covid-19," tambahnya.

Jawa Tengah merupakan sentra Lengkeng terbesar dengan 167 ribu pohon jenis lengkeng batu, selarong, pingpong, diamond river, itoh, mutiara poncokusumo dan kateki.

Lokasi sentra tersebar lengkeng di Jawa Tengah yakni Kabupaten Semarang, Blora, Karanganyar, Klaten, Jepara, Temanggung, Wonogiri, Magelang, dan Sragen.

“Mari mengonsumsi buah lokal. Kandungan karbohidrat dalam buah Lengkeng cukup banyak, sedangkan lemak dan kalorinya rendah, sehingga bisa menjadi asupan sumber karbohidrat dan menjaga stamina,”ucapnya.

Pada 2021, Kementan terus meningkatkan produk hasil hortikultura, terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan tiga strategi utama pengembangan hortikultura 2021-2024, yaitu pengembangan Kampung Hortikultura, penumbuhan UMKM Hortikultura dan digitalisasi pertanian melalui pengembangan sistem informasi.

"Di mulai dari sisi hulu, Ditjen Hortikultura akan berfokus pada peningkatan kualitas perbenihan dan tata kelola produksi ramah lingkungan. Sementara dari sisi hilir, fokus diutamakan pada fasilitasi bahan baku industri, mendukung ketahanan pangan dan mendukung ekspor," pungkas Prihasto. (*/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler