jpnn.com, BANJARMASIN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)di Kalimantan Selatan untuk memperkuat sektor pertanian Indonesia.
Langkah itu dilakukan untuk menghadapi ancaman krisis global.
BACA JUGA: Polemik Stok Beras, Sultan Minta Bulog dan Kementan Bersinergi Perluas Program Kemitraan
Menurutnya, pertanian merupakan sektor paling siap dalam memperkuat ekonomi bangsa jika dibandingkan dengan sektor lainya.
"Modal yang paling siap dalam memperbaiki bangsa dan negara hanya sektor pertanian. Apalagi tanah di Kalimantan Selatan sangat subur," ujar Mentan SYL saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Lambung Mangkurat, Jumat (25/11).
BACA JUGA: Mentan Ajak Negara G20 Kuatkan Pangan Sebagai Pilar Kemanusiaan
Dia mengatakan, mahasiswa adalah aset bangsa sekaligus agen perubahan yang berada di garda terdepan dalam mengembangkan sektor pertanian Indonesia.
Terlebih, sektor pertanian selama tiga tahun itu sudah memiliki modal yang cukup bagus, karena mampu menjadi penopang ekonomi disaat pandemi.
BACA JUGA: Kementan dan PT Berdikari Berkolabriasi Mengembangkan Sapi Wagyu di Gowa
"Maka dari itu pertanian menjadi sangat penting khususnya bagi anak-anak milenial dan anak-anak mahasiswa. Kenapa demikian? karena selama 2 tahun ini yang membantali ekonomi Indonesia adalah pertanian," katanya.
Karena itu, katanya, pembangunan SDM dan pelatihan petani milenial adalah tugas bersama termasuk para pendidik dan rektor di seluruh Indonesia.
Pertanian harus dimulai dari agenda intelektual dan konsep yang jelas untuk meningkatkan produktivitas.
"Anak-anaku yang masih muda, menjadi petani itu bukan menjadi orang miskin, tetapi menjadi petani itu menjadikan dunia tidak miskin dan mahasiswa harus jauh lebih hebat dari petani biasa," katanya.
Rektor ULM, Prof Ahmad Alim Bachri menyampaikan terima kasih atas arahan Mentan SYL kepada para mahasiswanya yang tengah menempuh pendidikan di kampus bumi Kalimantan ini.
Bagi Bachri, pertanian di Kalimantan sangatlah penting karena nantinya dapat menunjang ekonomi di kawasan ibu kota nusantara.
"Sejauh ini kami memiliki lahan hutan pendidikan dengan luas 1.627 hektar yang bisa dikembangkan bersama. Apalagi Ibu Kota Nusantara ada di tengah-tengah kita," katanya.
Bachri mengarakan ULM sendiri setiap tahun menerima 8.000 mahasiswa baru dari seluruh penjuru daerah.
Karena itu, pendidikan dan pelatihan menjadi sangat penting dalam menunjang kebutuhan implementasi belajar.
"Kami selalu sedia untuk membimbing pelajaran dan pada akhirnya mengabdi untuk bangsa Indonesia," ungkap Bachri. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan SYL Berharap Tanaman PRG jadi Alternatif Teknologi Peningkatan Produktivitas
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian