Mentan SYL Ajak Mahasiswa Wujudkan Pertanian Presisi

Jumat, 17 Maret 2023 – 20:31 WIB
Mentan SYL terus menggaungkan pertanian presisi dalam rangka pembangunan modern untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Foto: dok Kementan

jpnn.com, BANDUNG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus menggaungkan pertanian presisi dalam rangka pembangunan modern untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Salah satu kunci pendukung mewujudkan terobosan ini adalah terlibatan generasi milenial, khususnya kaum mahasiswa.

BACA JUGA: Genta Organik, Kementan & TNI AD Siap Bangun Pertanian Indonesia

Menurut dia, mahasiswa memiliki semangat maupun gebrakan berinovasi dan melakukan perubahan dengan cara baru atau modern guna mengoptimalkan segala sumberdaya yang maksimal secara berkelanjutan.

Dia mengatakan pertanian presisi tentunya bukan cara bertani tradisional, tetapi menggunakan teknologi modern.

BACA JUGA: Kementan dan TNI AD Kolaborasi, Perkuat Program Ketahanan Pangan

"Pendekatanya dengan menggunakan digital sistem, smartphone, artificial intelligence untuk mendapatkan pengetahuan dan analisis tajam tentang strategi yang dilakukan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim. Kami menerapkan remote control, Robot Construction dan sebagainya," kata Mentan SYL dalam memberikan kuliah umum bertajuk Pertanian Presisi Mendukung Pembangunan Pertanian Modern di Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, Jumat (17/3).

Dia menjelaskan pertanian presisi merupakan sistem pertanian modern saat ini yang dapat menjadi keyword dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

BACA JUGA: Kementan dan APDESI Gelar Sosialisasi Pengembangan Kawasan Kedelai

Sistem pertanian presisi adalah solusi dalam menghadapi revolusi industri 4.0 sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Selama masa covid 19, hanya sektor pertanian yang mampu bertahan. Pertumbuhan ekonomi sektor lainnya mengalami penurunan. PDB Pertanian tumbuh tajam 16,24 persen," ungkapnya.

Dia menambakan nilai ekspor pertanian di masa covid 18 menigkat. Pada 2021 sebesar Rp 625,04 triliun, meningkat 38,69% dibanding 2022, bahkan nilai tukar petani (NTP).

"Lahan pekarangan bisa kami manfaatkan untuk menghasilkan komoditas pertanian yang tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi menambah pendapatan," pinta SYL.

Mentan SYL menegaskan urgensi pertanian presisi bagi kaum milenial khususnya mahasiswa adalah bagaimana dapat terjun langsung di lapangan untuk bertani menggunakan teknologi modern dan mampu mengoptimalkan sumberdaya alam secara optimal dari hulu hingga hilir.

Kampus Universitas Padjajaran memiliki ruang strategis untuk sama-sama mewujudkan pertanian presisi melalui penerarapan smart farming dan mencetak wirausaha muda yang mampu meningkatkan produksi, nilai tambah dan kesejahteraan petani.

"Kami melibatkan mahasiswa dalam penerapan teknologi budi daya, pendampingan, dan pengawasanya. Kami harapkan ini menjadi ruang belajar bagi mahasiswa untuk mulai menjadi petani modern yang sukses sekaligus pengusaha di bidang pertanian," tegasnya.

Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti menegaskan pihaknya mendukung program terobosan Kementan khususnya mewujudkan pertanian presisi dalam meningkatkan produksi dan mendorong kaum milenial terjun ke sektor pertanian.

Pertanian presisi adalah sebuah kebutuhan bagi kaum mahasiswa saat ini karena berpikir dan bertindak milenial sehingga akrab dengan teknologi.

"Dengan pertanian presisi ini mahasiswa tidak hanya menguasai teknologi, tetapi bisa juga menjadi enterprenuership bidang pertanian," ujarnya.

"Fakultas Pertanian Unpad adalah fakultas yang tua, tentunya memiliki banyak inovasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Terkini memiliki teknologi meningkatkan produktivitas padi naik tajam," pinta Rina. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pacu Kesetaraan Gender & Inklusi Sosial, Kementan Gelar Workshop GESI


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler