Mentan SYL Dorong Kalsel sebagai Penopang Pangan Nasional Antisipasi Dampak El Nino

Jumat, 11 Agustus 2023 – 21:34 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menyampaikan arahan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Dampak El Nino Provinsi Kalsel di Banjarmasin, Jumat (11/8). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, BANJARMASIN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong pemerintah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrem kekeringan atau El Nino agar tidak berdampak terhadap penurunan produksi pangan.

Perlu diketahui, Kalsel merupakan salah satu lumbung pangan nasional yang menjadi perhatian serius Kementerian Pertanian (Kementan) untuk dilakukan pengawalan dan didorong menerapkan berbagai program terobosan yang operasional.

BACA JUGA: Rangkul Praktisi Asal Thailand & Jepang, Kementan Targetkan Produksi Anggur Capai 20.380 Ton

"Kedatangan saya atas nama pemerintah dan perintah Bapak Presiden untuk meminta tolong sama-sama menghadapi tantangan terhadap ancaman global, yakni perubahan iklim ekstrem, krisis ekonomi dunia dan dampak Covid-19 yang belum pulih," ungkap Mentan SYL pada Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Dampak El Nino Provinsi Kalsel, Jumat (11/8).

Menurutnya, pertemuan terkait antisipasi El Nino ini sangat relevan dan penting sekali.

BACA JUGA: Hadapi El Nino, Mentan: 150 Ribu Hektare Lahan di Sumsel Bisa jadi Penghasil Pangan

Sebab, jika tidak diantisipasi dengan baik, El Nino mempunyai dampak yang signifikan terhadap penurunan produksi.

Mentan SYL mengatakan produksi pangan di Kalsel sebenarnya tidak memiliki persoalan.

Namun, Kalsel adalah lumbung pangan nasional, khususnya sebagai penyangga pangan Pulau Kalimantan harus meningkatkan lagi pengalaman dan praktik-praktik yang sudah berjalan dengan baik dalam menanggulangi perubahan iklim ekstrem kekeringan (El Nino).

Mentan SYL meminta Kalsel sebagai salah satu dari enam daerah penopang pangan nasional menyiapkan lahan 100 ribu hektare untuk menghadapi dampak El Nino.

"Lahan (100 ribu hektare) kita booster untuk menghasilkan pangan. Kita terapkan TATIK LAJU, yaitu tanam, petik, olah, jual. Kita susun agenda aksinya sampai dengan marketnya. Jangan hanya tanam saja. Hasilnya kita simpan di pergudangan yang ada untuk suplai kebutuhan masyatakat hingga Papua," paparnya.

Mentan SYL menyebutkan Kementan memiliki beberapa upaya dalam mengantisipasi dan adaptasi dampak El-Nino, yakni identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau.

Selanjutnya, percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan dan peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam.

Kemudian peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan pompanisasi.

"Kita melawan El Nino ini juga dengan penyediaan benih tahan kekeringan dan hama penyakit, program seribu hektare adaptasi iklim, pengembangan pupuk organik, dukungan pembiayaan KUR dan Asuransi Pertanian, dan penyiapan lumbung pangan sampai level desa," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel Sabirin Noor mengapresiasi upaya Kementan dalam mendorong pemerintah Provinsi Kalsel dan petani dalam mengantisipasi dampak El Nino.

"Kami sangat mendukung arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo antisipasi El Nino ini dengan cara identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan serta mengelompokan menjadi daerah merah, kuning dan hijau," kata Gubernur Sabirin Noor.

Antisipasi lainnya, lanjut dia, dengan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan dan lainnya, termasuk penyiapan lumbung pangan hingga tingkat desa.

Sabirin mengungkapkan Kalsel saat untuk mengantisipasi El Nino melaksanakan gerakan nasional (Gernas) dari Juli-September seluas 70.061 hektare yang tersebar di 13 kabupaten/kota.

Perkiraan produksi padi hingga September 2023 berdasarkan kerangka sampel area (KSA) BPS sebanyak 646.074 ton gabah kering giling (GKG).

"Mudah- mudahan, dengan adanya pertemuan koordinasi ini, memajukan pertanian di Kalimantan Selatan ke tingkat yang lebih baik lagi, sehingga berhasil menjadi penyangga pangan ibu kota negara serta menjadi lumbung pangan nasional," harapnya.

"Antisipasi El Nino mulai sekarang siap tangguh lawan bencana," sambung Gubernur Sabirin Noor menegaskan. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler