Mentan SYL Dorong Percepatan Swasembada Gula Nasional

Selasa, 11 Juli 2023 – 19:27 WIB
Mentan SYL menggelar panen dan tanam tebu untuk gula konsumsi di Desa Sidamulya, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (11/7). Foto: dok Kementan

jpnn.com, CIREBON - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menggelar panen dan tanam tebu untuk gula konsumsi di Desa Sidamulya, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (11/7).

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam mendorong percepatan swasembada gula nasional.

BACA JUGA: Kementan Dukung Penelitian Benih Unggul Perusahaan PT East West Seed

Dia mengatakan, luas areal tebu nasional 2023 berdasarkan data awal Maret mencapai 509.608 Ha dengan produksi tebu sebesar 37.463.341 ton.

Untuk luas areal tebu di Jawa Barat seluas 17.590 Ha dengan produksi tebu 1.138.757 ton. Sementara itu, Kabupaten Cirebon luas eksisting mencapai 4.166 Ha dengan produksi sebanyak 269.703 ton.

BACA JUGA: Bupati Keerom Apresiasi Tingginya Perhatian Kementan Terhadap Sektor Pertanian di Papua

"Kementerian Pertanian telah mentargetkan Indonesia bisa mencapai Swasembada Gula Konsumsi pada Tahun 2024. Upaya untuk mencapai target tersebut telah dimulai sejak Tahun 2019," ujar SYL, Selasa (11/7).

Menurut SYL, kebutuhan tebu terus meningkat seiring pengolahan tebu modern yang bisa dijadikan banyak olahan.

BACA JUGA: Kementan Tingkatkan Peran dan Fungsi BPP Melalui DAK Fisik

Artinya, kata Mentan SYL, kebutuhan tebu bukan hanya sebagai bahan dasar gila saja namun juga banyak digunakan untuk produk olahan lainnya.

"Ini tidak hanya dikembangkan untuk gula tapi untuk sektor pertanian lain yang memiliki skala ekonomi. Karena itu kami gunakan teknologi dan varietas unggul dengan rendemen yang lebih tinggi sekarang ini diantara 7 sampai 8," katanya.

Dia mengatakan saat ini pemerintah tengah memprioritaskan program ekstensifikasi dan intensifikasi sebagai pengembangan tebu rakyat secara nasional.

Diketahui, produksi gula 2022 mencapai 2,4 juta ton atau naik 2,1 persen apabila dibandingkan produksi 2021 yang hanya 2,3 juta ton

"Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu ton," jelasnya.

Diketahui, Kementan melalui Ditjen Perkebunan terus berupaya meningkatkan produktivitas tebu dan pengembangan lahan tebu rakyat dengan memperkuat sinergitas atau berkolaborasi dengan berbagai pihak serta terus mendorong kerjasama kemitraan. Di antaranya menginisiasi model taksi alat mesin perkebunan atau TITAN.

Program ini dinilai mampu menekan biaya usaha tebu seminimal mungkin.

Paket TITAN menyediakan alsin mulai dari pengolahan lahan, tanam, budi daya, panen yang dapat di akses oleh pekebun dan disediakan oleh Pabrik Gula (PG) melalui mekanisme kemitraan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengungkapkan tahun ini pihaknya telah mengalokasikan program peningkatan produksi dan produktivitas berupa intensifikasi seluas 4.700 Ha yang terdiri dari Satker Pusat seluas 4.350 Ha dan 350 Ha di satker Daerah (Provinsi).

"Melalui Program ini Kementerian Pertanian memberikan bantuan sarana produksi kepada pekebun penerima bantuan dalam bentuk natura. Adapun sarana produksi yang di berikan berupa Pupuk Majemuk sebanyak 300 kg/ha, Pembenah Tanah 8 liter/ha dan pupuk Silika 5 kg/ha," jelasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Syahrul Ajak Seluruh Pihak Menyukseskan Sensus Pertanian


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler