Mentan SYL Dorong Sarang Burung Walet Indonesia Tembus Pasar Amerika dan Eropa

Senin, 25 April 2022 – 20:10 WIB
Mental SYL meminta sarang burung walet tidak hanya diekspor di pasar Cina saja, tetapi dipasarkan meluas hingga Eropa dan Amerika. Foto: Kementan

jpnn.com, BOGOR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), melepas ekspor 1,78 ton Sarang Burung Walet (SBW) produksi PT Anugerah Citra Walet Indonesia untuk pasar di Cina.

Komoditas peternakan yang sering disebut “emas putih” itu terbukti diminati banyak negara.

BACA JUGA: Kementan Gelar Pangan Murah di Samarinda Demi Menjaga Stabilitas Harga Jelang Lebaran

Secara kumulatif, pada 2022 ekspor SBW PT Anugerah Citra Walet Indonesia mencapai 10,58 ton dengan nilai Rp 221,9 miliar.

Mentan SYL menyebut potensi SBW dipasar ekspor masih sangat terbuka.

BACA JUGA: Ambisi Kementan Mencetak Jiwa Wirausaha Profesional dan Berdaya Saing

Dia mengatakan tidak hanya pasar di Cina saja, tetapi agar SBW bisa dipasarkan meluas hingga Eropa dan Amerika.

Dirinya menekankan potensi SBW di pasar ekspor agar digarap maksimal. Salah satu caranya dengan memberdayakan atase pertanian yang tersebar diseluruh dunia.

BACA JUGA: Tingkatkan Kualitas SDM Petani dan Penyuluh, Kementan Gelar Pelatihan dan Bimtek

“Kalian sudah tahu jalurnya, dan cara berdagangnya, sekarang bagaimana kita bisa ekspor ke Amerika dan Eropa. Saya memiliki atase pertanian diseluruh dunia, kita dapat menjadikan mereka sebagai perwakilan untuk mewujudkan itu,” ungkap Mentan SYL saat melepas ekspor SBW di Kabupaten Bogor.

Dia menambahkan potensi yang dimiliki SBW Indonesia sebaiknya diikuti dengan upaya peningkatan produksi dan kualitas SBW di dalam negeri.

Dia berharap agar semua pihak yang terlibat dalam bidang usaha itu bisa berupaya bersama untuk mendorong potensi SBW termasuk dalam aspek budi daya.

“Budi daya hingga tembus pasar ekspor ini tidak mudah, karena negara-negara pengimpor walet sangat selektif, dua tahun ini sesuai arahan presiden, melalui kebijakan Kementerian Pertanian, kami berupaya agar walet menjadi komoditas unggulan” terang SYL.

Sebagai negara tropis, lanjut SYL, Indonesia paling terbesar penghasil SBW di dunia.

Dia mengatakan usaha SBW di Indonesia tidak hanya berpotensi terhadap peningkatan ekspor negara, tetapi membuka lapangan pekerjaan dan berpeluang meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Indonesia menjadi salah satu negara terbaik penghasil walet di dunia. Saya berharap ekspor komoditas ini meluas, karena manfaat walet sangat beragam mulai dari kesehatan, farmasi, hingga kosmetik,” tegasnya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah menyampaikan pengembangan SBW masuk dalam program super prioritas di Kementerian Pertanian (Kementan).

Dia mengataan Kementan terus melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha sarang burung walet untuk mendorong peningkatan ekspor dan meningkatkan skala usahanya.

“Kita sarankan untuk UMKM agar memanfaatkan akses pembiayaan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk meningkatkan skala usaha dan pengadaan sarana prasarana guna meningkatkan kualitas produksi,” ungkap Nasrullah.

Diketahui, berdasarkan data BPS tahun 2021 Indonesia mengekspor 1.510 Ton Sarang Burung Walet (meningkat 15% dibandingkan tahun 2020/YoY) dengan nilai 517 juta USD atau setara dengan Rp 7,1 Triliun ke beberapa negara di dunia antara lain Tiongkok, Hongkong, Vietnam, Singapura, USA, Canada, Thailand, Australia, Malaysia, Jepang, Laos, dan Korea. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Dorong Pertanian Organik Besertifikasi untuk Kesejahteraan Petani


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler