jpnn.com, OKU TIMUR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mengawal panen raya padi dan gerakan serap gabah petani di sejumlah wilayah di Indonesia. Kali ini, di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Upaya itu dilakukan mengoptimalkan hasil panen untuk menjamin stok beras nasional dan menstabilkan harga gabah atau beras petani saat musim panen raya.
BACA JUGA: Panen Raya Padi, Kementan Ungkap Peluang Ekspor Beras ke Mancanegara
"Pertanian menjadi jawaban dari aktivitas-aktivitas pemerintah yang secara kasatmata meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Syahrul saat panen raya padi dan gerakan serap gabah di Desa Srikaton, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sabtu (3/4).
Dalam rangka mendukung langkah tersebut, Kementan mendorong semua stakeholder yakni Bulog, PT. RNI, dan penggilingan serta pihak swasta untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP (harga pembelian pemerintah).
BACA JUGA: Mentan Tiada Hari Libur, Tetap Produktif Serap Gabah di Karawang
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menjelaskan upaya pemerintah tidak hanya sampai pada tahap peningkatan produksi tetapi meningkatkan penanganan pascapanen.
Di antaranya, dryer dan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan sehingga beras yang dihasilkan petani berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntungan.
BACA JUGA: Sebelum Magang ke Jepang, Pemuda Tani dapat Pembekalan Langsung dari Mentan SYL
Dengan demikian, secara bertahap, pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani dan sektor pertanian makin terdepan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Sesuai arahan Presiden Jokowi, tidak hanya budidaya yang didorong, tetapi pascapanennya, salah satunya kualitas RMU sehingga beras yang dihasilkan berkualitas dan harganya tidak di luar HPP," kata Syahrul.
Dia menegaskan, pemerintah berkomitmen membantu petani agar tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana produksi padi hingga menangani pascapanen.
Oleh karena itu, Kementan terus bekerja sama dengan perbankan dengan menyediakan fasilitas permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Selain bantuan bersumber dari dana APBN, Kementan bersama perbankan menyediakan fasilitas KUR untuk meningkatkan produksi dan secara mandiri melakukan pengembangan usaha tani dengan skala ekonomi tertentu yang menguntungkan," ucap Syahrul. (cr3/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama