jpnn.com, KARAWANG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) panen raya padi di lahan seluas 300 hektare, sekaligus melakukan gerakan serap gabah petani di Desa Telarsari, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/4).
Pengawalan panen dan serap gabah merupakan agenda utama Kementerian Pertanian (Kementan). Panen ini diharapkan mendukung penuh penuh stok beras nasional, dan harga gabah petani menguntungkan.
BACA JUGA: Panen Raya Padi, Kementan Ungkap Peluang Ekspor Beras ke Mancanegara
Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana dan Wakil Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi hadir dalam panen raya itu sebagai bentuk dukungan memaksimalkan penyerapan gabah untuk menjaga harga.
Mentan SYL menyampaikan komitmennya membantu petani secara maksimal guna menstabilkan harga gabah.
BACA JUGA: Kementan Pastikan Stok Beras Aman Masuki Masa Panen Raya, Pemantauan Akan Dilakukan Rutin
SYL meminta provinsi, kabupaten, kota, melakukan gerakan di lapangan, serta menggerakkan Kostraling di kecamatan sebagai ujung tombaknya.
Menurut SYL, komitmen yang kuat semua pihak yang terlibat di masing-masing tingkatan akan menjadi indikator keberhasilan.
BACA JUGA: Mencegah Harga Anjlok, Mentan Syahrul Yasin Limpo Minta Bulog Serap Gabah Petani
"Secara umum pertanian ada dalam kondisi dinamika yang mana semua pihak harus turun tangan. Kerja sama semua pihak harus dilakukan. Ada Bulog, RNI, kami bicara sama yaitu stabilisasi dilakukan dengan baik untuk serap maksimal," sebutnya.
SYL berharap setelah panen segera dilakukan pertanaman dan perencanaan tanam kembali.
"Yang paling penting 270 juta orang harus tersedia makanannya dengan baik. Mari sama-sama sukseskan serapanya. Tidak hanya serapannya tetapi perbaiki RMU sehingga buffer stok bisa dilakukan dng baik," papar Syahrul Yasin Limpo.
Cellica Nurrachadiana menyebutkan terkait panen raya ini ada penurunan harga di kisaran Rp 4.200 - 4.500 per kilogram, tergantung jenis alat panennya juga.
Cellica mengaku sangat berterima kasih karena serap gabah ini membuat petani di wilayah Karawang bisa terbantu.
Untuk di Kabupaten Karawang sendiri produksi beras 2020 mencapai 624.992 ton, konsumsi 272.153 ton sehingga perhitungannya neraca surplus 352.839 ton (56,45 persen).
"Kami komitmen dan konsisten menjadi daerah penyuplai pangan nasional. Kebahagiaan kami Bapak Menteri datang dengan segenap pemangku (kepentingan) dapat kepastian menjalin kerja sama dengan pihak terkait untuk serap gabah," sebutnya.
Dedi Mulyadi meminta Kementan bersama seluruh stakeholder menjaga stabilitas petani di saat panen raya.
"Bagaimana cara harga stabil dan petani buruh dapat beras gratis, karena kalau tidak cepat diserap harga jatuh dan di petani langsung dijual sehingga margin penjualan tidak memadai," ucap Dedi
Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan bahwa Kementan telah memasifkan gerakan serap gabah sejak Maret lalu.
Hal ini dilakukan mulai dari pemetaan sentra panen dan kecamatan harga di bawah HPP, pembentukan Tim Terpadu GSGP yang terdiri dari Kostraling, Bank, RNI Holding, Bulog, Distan, Dandim, Satgas Pangan Polres, Penetapan Target Serap melalui kesepakatan MoU dan perjanjian kerja sama, serta pengawalan serap gabah di petani.
Seperti halnya kali ini dilakukan kesepakatan serap gabah oleh Bulog 16.000 ton, PT RNI 10.000 ton dan Kostraling 50 ton.
Target serap gabah tahun ini sebesar 918 ribu ton. Adapun serap gabah 2017 dan 2018 tinggi di Maret-April, sedangkan 2019 dan 2020 terjadi pergeseran di bulan April Mei.
Suwandi mencatat realisasi serap gabah Januari sampai Maret sudah mencapai 188 ribu ton (77,44 persen).
Dia mengungkapkan serap gabah di Kabupaten Karawang diharapkan berjalan maksimal, terlebih saat ini terdapat lima Kostraling atau penggilingan yang masif menyerap gabah petani.
Kapasitas gilingnya mencapai 5 ton-10 ton per hari yang dilengkapi mesin pengering (dryer) dan gudang yang memadai.
Suwandi meminta akselerasi sektor pertanian terus dilakukan dari hulu hingga hilir, mulai dari budi daya benih dilanjutkan panen, penanganan pada pascapanennya kemudian pengolahan hasil, packaging hingga penentuan marketplace yang tepat guna memasarkan produk sektor pertanian.
“Keseluruhan ini harus dikoordinasiksn dengan baik, sehingga akselerasinya makin tinggi. Saya juga minta pihak perbankan terus menggulirkan dana kredit usaha rakyat (KUR) kepada para petani guna menopang sektor permodalan,” katanya.
Salah satu bentuk kepedulian pemerintah pusat untuk mendukung swasembada pangan adalah bantuan benih, bantuan alat mesin pertanian serta sarana dan prasarana lainnya. Pada 2021, Kabupaten Karawang menerima bantuan sebesar Rp 8,1 miliar. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy