Mentan SYL Panen Padi dan Lele di Pemalang

Selasa, 08 Desember 2020 – 12:24 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan panen lele Bioflok di Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (7/12). Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, PEMALANG - Menteri Pertanian yang juga Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen raya padi di Desa Loning, Kecamatan Petarukan, dan memanen lele Bioflok di Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (7/12).

Mantan gubernur Sulawesi Selatan yang menjabat dua periode ini terus mendorong pengembangan pertanian integrasi padi ikan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

BACA JUGA: Stok Beras Masih Melimpah, Mentan SYL Panen Raya di Bangka Selatan

Menurut SYL, pertanian khususnya di Jateng dan Pemalang tidak asing lagi. Pertanian telah berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional, dan menyumbang pada kehidupan dari dulu sampai sekarang.

SYL menjelaskan di era pandemi Covid-19 sekarang ini, hanya sektor pertanian yang pertumbuhannya meningkat.

BACA JUGA: Penyuluh Pertanian Dampingi Petani Panen dengan Alsintan pada Masa Pandemi

"Tadi saya lihat budi daya lele bagus sekali. Jadi di Pemalang ini harus dikembangkan integrasi padi dan lele agar ketahanan pangan kita makin tangguh,” kata SYL dalam kunjungan tersebut.

SYL menjelaskan dalam upaya mewujudkan kemajuan di sektor pertanian dan perikanan yang mandiri, menyejahterakan petani, dan terus berkontribusi terhadap perekonomian nasional, terobasan yang diimplementasikan tak hanya menyalurkan bantuan fisik atau input produksi dan pendampingan.

BACA JUGA: Mentan SYL Bawa Perubahan Signifikan Sektor Pertanian

Namun, lanjut SYL, pihaknya juga menyalurkan fasilitas dana kredit usaha rakyat (KUR) yang benar-benar membantu permodalan dan kemajuan petanian. 

"KUR ini salah satu kekuatan di bidang pertanian sesuai yang Bapak Presiden Jokowi minta. Negara benar-benar hadir memfasilitasi menumbuhkan kekuatan stok pangan nasional, dilakukan secara merata di seluruh daerah," ujarnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menjelaskan Provinsi Jateng merupakan salah satu sentra produksi beras nasional, sehingga produksi dan kualitas, hingga nilai tambah untuk mendongkrak kesejahteraan petani harus terus ditingkatkan.

Data terbaru 2020 ini menyebutkan luas baku sawah Jateng mencapai 1,5 juta hektare dan luas panen padi 1,7 juta hektare dengan provitas 5,69 ton per hektare, menghasilkan padi sebesar 9,55 juta ton gabah kering giling atau setara 5,48 juta ton beras. 

“Dengan jumlah penduduk 34.718.204 jiwa dan estimasi konsumsi beras 3,87 juta ton,  maka diperoleh surplus 1,61 juta ton," ungkapnya.

Sementara, lanjut dia, untuk Kabupaten Pemalang, luas panen padinya pada 2020 ini 74.134 hektare dengan provitas 5,51 ton per hektare, dan diperoleh produksinya 408.096 gabah kering giling atau setara 234.125 ton beras.

"Dengan proyeksi jumlah penduduknya 1.302.813 jiwa dan estimasi konsumsi beras 145.368 ton beras, maka surplus 88.757 ton,” ungkap Suwandi.

Menurut Suwandi, harga beras saat ini di Kabupaten Pemalang Rp 9000 per kilogram.

Karena itu, Suwandi menekankan untuk meningkatkan produksi dan terus menggairahkan petani.

Kementan, kata Suwandi, memberikan perhatian penuh terhadap petani dan budi daya padi.

Kementan menyalurkan bantuan secara gratis yakni berupa bibit unggul, pupuk berkualitas, mekanisasi pertanian modern yang mempercepat olah tanah, tanam dan panen, bantuan asuransi pertanian dan pendampingan yang masif serta fasilitas permodalan melalui KUR.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kami terus terjun ke lapangan, tidak hanya sekadar memonitor tetapi  memastikan langsung dan cepat mengambil langkah nyata jika terdapat lahan yang belum melakukan pengolahan dan penanaman," katanya. (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler