jpnn.com, KOTA BOGOR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak Pemuda Pancasila berkiprah dalam pembangunan nasional untuk terjun memperkuat sektor pertanian guna menghadapi tantangan global.
Perlu diketahui, dunia saat ini dan ke depan menghadapi tantangan perubahan iklim (climate change) ekstrem dan adanya ketegangan Rusia-Ukraina yang mempengaruhi aktivitas ekonomi di segala sektor, termasuk pertanian.
BACA JUGA: Kementan Dukung Kemitraan Sebagai Penopang Daya Saing Industri Sawit di Pasar Global
"Kehadiran Pemuda Pancasila harus menciptakan kedamaian dan terlibat dalam pembangunan, khususnya sektor pertanian untuk memperkuat penyediaan pangan dari daerah," kata Mentan SYL saat menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) XI Pemuda Pancasila Kota Bogor, Minggu (28/5) malam.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu menyampaikan salah satu jawaban yang pasti atas tantangan dunia ini adalah menghadirkan pertanian, khususnya di halaman rumah masing-masing.
BACA JUGA: Selamat, Kementan Raih Penghargaan Predikat Kearsipan Sangat Memuaskan
"Pemuda Pancasila adalah organisasi kemasyarakatan harus bisa naik kelas mendukung percepatan pembangunan daerah dan nasional, turut terjun ke sektor pertanian. Jangan semua urusan politik diurus. Ini saatnya kita bersinergi mengurus makanan rakyat," tegasnya.
Menurutnya, Pemuda Pancasila memiliki potensi untuk menurunkan inflasi.
Kalau setiap halaman rumah dimanfaatkan menanam sayuran dalam polibag, ini akan menyediakan pangan yang menurunkan inflasi.
Tidak harus mengandalkan bantuan, tapi Pemuda Pancasila dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Pertanian itu terbuka, Pemuda Pancasila harus terjun ke sektor pertanian. Siapkan lahan seribu hektare, kami siap salurkan bantuan. Kami juga punya bibit kelapa genjah unggul, kami siap salurkan ke Pemuda Pancasila," ujarnya.
Karena itu, lanjut Mentan SYL, Pemuda Pancasila sebagai organisasi kemasyarakatan yang ada hingga di tingkat desa harus mampu mengkonsolidasikan diri, menyesuaikan diri untuk menghadapi tantangan global.
"Tidak lagi berangkat dari otot, tapi berangkat dari konsepsi yang bermakna bagi masyarakat dan negara," pesan Mentan SYL. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi