jpnn.com, BULUKUMBA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meresmikan penggilingan padi atau rice milling unit (RMU) bantuan Kementerian Pertanian (Kementan), dan menggelontorkan bantuan Rp 8,3 miliar saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Minggu (29/11).
Pembangunan RMU berkapasitas 1,5 ton per jam di Desa Tanah Harapan, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, ini merupakan program pengembangan penggilingan padi untuk meningkatkan kualitas penanganan pascapanen, serap gabah, dan kesejahteraan petani.
BACA JUGA: Mentan SYL Bawa Perubahan Signifikan Sektor Pertanian
“Kunjungan saya ini karena saya rindu dengan Bulukumba,” tegas SYL dalam kunker yang juga dihadiri Bupati Bulukumba Andi Syukri A. Sappewali, itu.
Mantan gubernur Sulsel yang menjabat dua periode itu berharap pertanian di Kabupaten Bulukumba menjadi lebih maju dengan pendekatan modern supaya bisa menaklukkan tantangan kemajuan zaman.
BACA JUGA: Tindaklanjuti Arahan Presiden Jokowi, Mentan SYL Resmikan Vertical Dryer di Sulsel
“Kami mengakselerasi kemajuan pertanian Bulukumba mewakili daerah lain. Yang pasti, harus lebih maju dengan pendekatan modern untuk menaklukkan tantangan melalui kebersamaan sehingga menjadi kekuatan membangun pertanian," lanjutnya.
SYL memaparkan bahwa aspek hilir utama dalam pascapanen dibutuhkan RMU, dryer dan alat mesin pertaniannya, seperti combine harvester (alat panen padi modern).
BACA JUGA: Presiden Jokowi Bangga Pertanian Indonesia Makin Maju dengan Teknologi
Menurutnya, hal ini menjadi sangat penting supaya terbangun penanganan pascapanen hasil pertanian yang menghasilkan produk pangan berkualitas dengan sistem pengelolaan yang terstruktur.
"Hari ini saya bersama Pak Bupati memastikan bantuan RMU atau penggilingan padi sudah sampai di tempat sesuai program yang ada. Kami sudah manfaatkan dan ini menjadi bagian yang menstimulan," papar SYL.
Mentan SYL menekankan bahwa Kementan tidak hanya menyalurkan bantuan fisik atau input produksi dan pendampingan.
Namun, lanjut SYL, Kementan juga menyalurkan fasilitas dana kredit usaha rakyat (KUR) yang benar-benar membantu permodalan dan kemajuan petanian.
Ia menjelaskan bahwa pada 2020 ini Kabupaten Bulukumba telah mendapat KUR Rp 50 miliar dan ditingkatkan menjadi Rp 100 miliar.
"KUR ini salah satu kekuatan di bidang pertanian sesuai yang Bapak Presiden Jokowi minta,” kata SYL.
Dia menegaskan bahwa negara benar-benar hadir memfasilitasi menumbuhkan kekuatan stok pangan nasional.
“Ini juga dilakukan secara merata di seluruh daerah," tegas SYL.
Karena itu, SYL menyatakan bahwa untuk memaksimalkan manfaat RMU, seluruh usaha penggilingan padi yang ada di Kabupaten Bulukumba disinergikan dengan program Kostraling (Komando Strategi Penggilingan Padi).
Program Kostraling sebagai strategi Kementan bertujuan menjaga kestabilan harga komoditas pangan.
"Pendekatan KUR harus dioptimalkan. Tahun 2020 ini kami telah siapkan KUR untuk Provinsi Sulawesi Selatan Rp 31 triliun,” kata SYL.
Dalam kesempatan itu, SYL juga menyampaikan pesan kepada Bupati Andi Syukri terkait Kostraling.
“Selanjutnya saya titip pesan kepada bupati agar ada pendampingan Kostraling untuk akses KUR, supaya mereka mampu menyerap gabah petani sebagai upaya menjaga kestabilan harga beras," ujarnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan Suwandi menambahkan selain meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, peningkatan sarana pascapanen pertanian yang modern dan pengoptimalan pemanfaatan KUR juga untuk menambah peran sektor pertanian terhadap perekonomian nasional.
Menurut Suwandi, dengan terbangunnya RMU petani tidak lagi mengalami gabah yang rusak atau harga jatuh ketika musim hujan.
Bahkan, kata dia, dengan adanya paket sarana RMU ini lembaga tani bisa memproduksi beras kemasan dengan label yang khas.
“Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa jajaran Kementerian Pertanian harus siap dan hadir untuk memenuhi kebutuhan pangan 267 juta penduduk Indonesia," jelas Suwaandi.
Bupati Andi Syukri mengapresiasi kunjungan kerja Mentan SYL dan bantuan yang disalurkan di kabupatennya dalam rangka peningkatan produksi pangan khususnya penanganan pascapanen.
Andi Syukri menjelaskan bahwa sektor pertanian menjadi penyumbang utama peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Bulukumba.
Menurutnya, selain tanaman pangan, Bulukumba memiliki potensi peternakan yang diintegrasikan dengan tanaman karet.
Ia menjelaskan luas lahan baku 22.958 hektar, lahan tegalan 31 ribu hektar, luas lahan padi 44.422 ribu hektar, dan produksinya 281 ribu ton dengan produktivitasnya 6,5 ton per hektar.
"Melihat potensi pertanian ini, kami mengucapkan banyak terima kasih dukungan Bapak Menteri Pertanian yang lebih karena masyakat masih mengandalkan sektor pertanian," kata Andi Syukri.
Bantuan yang disalurkan Kementan untuk Kabupaten Bulukumba Rp 8,43 miliar.
Selain RMU dan bangunan, bantuan lainnya terdiri dari pengembangan padi lahan kering, pengembangan padi bebas residu, benih padi inbrida, jagung hibrida, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, alat mesin pertanian.
Kemudian bantuan perpompaan besar dan kecil, embung, revitalisasi tanaman lada, perluasan tanaman pala dan kapas, pemiliharaan kebun induk kelapa, benih lada, pala, kepala genjah dan benih kapas. (*/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy