Mentan SYL: Riset dan Inovasi Berkelanjutan jadi Pondasi Pembangunan Pertanian

Jumat, 09 April 2021 – 21:47 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membuka Expose Inovasi Buah Tropika yang digelar Kementerian Pertanian melalui Balai Penelitian Buah (Balitbu) Tropika, Jumat (9/4). Foto: Kementan.

jpnn.com, SOLOK - Kementerian Pertanian melalui Balai Penelitian Buah (Balitbu) Tropika menggelar Expose Inovasi Buah Tropika, yang dibuka secara resmi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Jumat (9/4).

Ajang ini merupakan salah satu agenda percepatan hilirisasi inovasi teknologi komoditas tanaman buah kepada para stakeholder pertanian.

BACA JUGA: Kementan: Harga Cabai Segera Turun

Menurut Mentan Syahrul, sektor pertanian akan makin kuat apabila  didukung riset dan inovasi yang berkelanjutan.

"Pesan Bapak Presiden jelas, pembangunan pertanian ke depan harus berbasis riset dan teknologi. Hari ini saya apresiasi kerja-kerja para peneliti yang sudah menemukan, mencipta varietas-varietas unggul," ungkap Syahrul.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Menjamin Stok Daging Aman Jelang Ramadan dan Idul Fitri

Balitbu Tropika merupakan salah satu UPT Litbang Pertanian yang memiliki koleksi keragaman tanaman buah yang tersebar pada enam kebun percobaan.

Kepala Litbang Pertanian Fadjri Jufri menjelaskan salah satu tugas Balitbu Tropika adalah mengembangkan komoditas prioritas dan unggulan dengan tujuan untuk membantu menyejahterakan masyarakat petani.

BACA JUGA: Sidak di Sumsel, Mentan Syahrul Sukses Naikkan Harga Gabah

 "Sejak tahun 2017, Balitbu Tropika telah menyebarluaskan benih, baik benih sumber maupun benih sebar tanaman buah lebih kurang 1.000.000 ke seluruh Indonesia secara gratis," ujar Fajri.

Pada kesempatan itu juga, Mentan SYL membagikan 10.000 benih pisang kultur jaringan yang terdiri dari empat varietas yaitu kepok tanjung, ameh Pasaman, raja kinalun dan barangan.

Pisang kepok tanjung, kata Fadjri,  merupakan salah satu inovasi Balitbangtan dengan keunggulan produksi tinggi, serta dapat mengatasi penyakit layu bakteri.

"Pisang ini juga berpotensi besar untuk diekspor produk olahannya ke mancanegara terutama Jepang," ujar Fadjri.

Mentan Syahrul berharap bantuan yang diberikan menjadi stimulan untuk menjadikan Solok sebagai daerah penyumbang sumber pangan.

"Saya ingin lihat ke depan, ada kawasan khusus pengembangan pisang, satu kawasan khusus mangga, dan lainnya. Oleh karena itu, Solok harus bekerja sama dengan pihak lain. Bangun korporasi, dan Kementan selalu siap back up," ungkapnya. (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler