jpnn.com, BANDUNG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyatakan tiada hari tanpa panen meski di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan SYL saat melakukan panen padi di Kabupaten Bandung.
BACA JUGA: Kementan Siapkan 900 Kampung Hortikultura, Ini Tujuannya
Menurutnya, banyak panen padi di sejumlah daerah salah satunya di Kabupaten Bandung sehingga dipastikan stok beras nasional terjamin.
"Jadi panen dan menanam kami bisa lihat setiap saat disemua daerah saat ini. Kita berharap lahan yang ada ini tidak boleh nganggur terlalu lama, tidak ada lahan yang nganggur lebih dari satu bulan langsung ditanam, kita kejar air dan hujan yang masih ada," ujar Mentan SYL usai panen padi di Desa Gajahmekar, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu ( 25/7).
BACA JUGA: Melintasi Persawahan, Tetiba SYL Berhenti, Petani Berteriak Kegirangan
SYL menegaskan sesuai perintah Presiden Jokowi, para menteri untuk tidak terima dan percaya data saja namun harus turun ke lapangan melakukan validasi secara langsung dan secara faktual untuk ketersediaan pangan khususnya beras.
"Dan hari ini bahkan setiap minggu saya turun bersama jajaran ketemu para gubernur, bupati untuk menanyakan ketersediaan pangan khususnya beras dalam situasi covid atau dalam situasi apapun," ujarnya.
BACA JUGA: Mentan SYL Beberkan Kunci Daya Saing Pertanian: Erat Kaitannya dengan SDM
Oleh karena itu, SYL memastikan ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Data yang dikeluarkan BPS dan juga diolah Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, produksi beras pada bulan Juni mencapai 2,59 juta ton ditambah stok yang ada menjadi 10,6 juta ton pada posisi akhir Juni 2021 dan prognosa stok akhir Desember 2021 sebesar 9,6 juta ton.
"Hari ini kita tidak hanya panen tapi sekaligus mengolah disamping tempat panen dan inilah yang diperlihatkan Kabupaten Bandung. Selesai mengolah tidak ada yang menganggur langsung mempersiapkan sekitarnya untuk segera tanam lagi," jelasnya.
Mentan SYL bersama Wakil Bupati Kabupaten Bandung, Sahrul Gunawan panen dengan alat panen Combine Harvester. Selanjutnya, Mentan SYL juga menyerahkan bantuan kepada masing - masing kelompok yakni Kelompok tani Gapoktan Sumber Mukti, Desa Sumbersari, Kelompoktani Mekarsari III Desa Ciherang, Kelompok Tani Gemah Ripah I, Kelompok Tani Mina Mukti Desa Kopo, dan menyerahkan Sarana Pasca Panen Padi Vertical Dryer 1. 027.000.000.- serta bantuan Combine Harvester Besar wilayah Kab. Bandung.
"Saya juga memberikan bantuan mekanisasi dan tentu saja bantuan ini tidak cukup tetapi pemerintah mempersiapkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk semua bisa mendapat fasilitas mempersiapkan kebutuhan - kebutuhan dalam penanaman maupun dalam pasca panen," ujarnya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengungapkan saat ini beberapa wilayah terutama sentra padi di Indonesia tengah memasuki waktu panen seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan juga pulau Sulawesi.
"Pertanian adalah sektor yang mampu menunjukkan peningkatan kinerjanya di tengah kondisi Pandemi wabah Covid 19. Memasuki musim panen raya stok beras kita makin meningkat menambah stok yang sebelumnya," sebutnya.
Selanjutnya, Suwandi mengatakan potensi panen se Kabupaten Bandung Juli ini diprediksi seluas 9.354 hektare dengan estimasi produksi 57.195 ton gabah kering giling (GKG) sedangkan pada Agustus nanti diprediksi panen hingga 11.037 ha dengan estimasi produksi 78.061 ton GKG. Harga rata rata Rp 4.700 per kilogram gabah kering panen (GKP) dan Rp 5.800 per kilogram GKG.
"Hari ini disini, hamparan seluas 152 hektar siap dipanen dengan varietas inpari 30 dengan produktivitas sekitar 6,8 ton GKP per hektar dan harga GKP Rp 4.700 per kilogram. Pada musim panen kita tetap jaga stabilisasi harga dan kami berharap upaya ini sekaligus menambah kesejahteraan petani" tegas Suwandi. (jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia