Mentan SYL Beberkan Kunci Daya Saing Pertanian: Erat Kaitannya dengan SDM

Jumat, 23 Juli 2021 – 09:07 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan peningkatan produktivitas dan daya saing erat kaitannya dengan SDM. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan itu diwujudkan melalui peningkatan kompetensi masyarakat pertanian, milenial, penyuluh dan pekerja sektor pertanian.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui diklat tematik untuk mensukseskan program budi daya sesuai kebutuhan masyarakat bersinergi dengan program utama Kementan.

BACA JUGA: Jadi Petani Zaman Now, Bisa Ambil KUR, Pakai Teknologi, dan Berangkat Ke Korsel untuk Pelatihan, Mau?

Hal itu terungkap dalam "Rakor Pra-Ratas Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS) Multisektor di Masa Pandemi Covid-19", Kamis (22/7).

Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan peningkatan produktivitas dan daya saing adalah hal pertama dan utama yang mesti diupayakan.

BACA JUGA: Sebanyak 2.168 THL-TB Penyuluh Pertanian Berpeluang Jadi PPPK dan Upgrade Kompetensi, Keren!

Kementan, kata SYL, melalui beberapa direktoratnya melahirkan program-program yang diarahkan pada peningkatan produktivitas dan peningkatan daya saing. 

"Untuk peningkatan produktivitas, beberapa program seperti akses KUR (Kredit Usaha Rakyat), alat mesin pertanian (alsintan) dan faktor pendukung lainnya terus diprogramkan," kata Mentan SYL. Sedangkan untuk meningkatkan daya saing, kapasitas insan pertanian terus digembleng melalui pelatihan-pelatihan, baik kekhususan maupun tempatik. 

BACA JUGA: Kementan Ajak Petani Tanam Bawang Merah Biji TSS, Menguntungkan dan Berprospek Ekspor

"Peningkatan daya saing ini erat kaitannya dengan SDM. Jika SDM pertanian kita andal, saya yakin dan optimistis daya saing kita juga akan terangkat. Tentu kita bisa bekerja dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, jejaring dan kerja sama yang kuat," ujar Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan salah satu upaya yang dilakukan lembaganya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menggenjot daya saing adalah melalui pelatihan sejuta petani dan penyuluh di seluruh Indonesia. 

"Pelatihan sejuta petani dan penyuluh adalah salah satu gerakan meningkatkan kemampuan masyarakat pertanian yang terselubung dengan baik siapa pesertanya, bagaimana tingkat kemampuannya dengan evaluasi pasca-diklat dan siapa yang berhak mendapatkan sertifikat," kata Dedi.

Pelatihan itu, Dedi melanjutkan, dilakukan dengan baik dan dievaluasi terus menerus. Di sisi lain, faktor penting yang juga diupayakan adalah mendidik anak-anak muda untuk mau terjun ke sektor pertanian. 

"Semuanya dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi berbasis data yang dapat di-tracing dan dievaluasi oleh pihak-pihak terkait. Termasuk di dalamnya mengubah mindset pemuda milenial, anak-anak petani bahwa bekerja di sektor pertanian dengan menerapkan mekanisme, robot construction, IoT dan TIK lainnya itu keren," papar Dedi.

Sementara Sekretaris BPPSDMP Kementan Siti Munifah menambahkan gerakan nasional peningkatan produktivitas dan daya saing ini dalam rangka semakin meningkatkan pendapatan di sektor pertanian yang berorientasi pada meningkatnya kesejahteraan petani.

Selain itu, gerakan ini juga bertujuan untuk menumbuhkembangkan semangat bertani di kalangan anak-anak muda agar mereka mau menekuni usaha dan bisnis pertanian

"Program ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yaitu menyediakan pangan bagi 270 juta rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor," papar Siti Munifah. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BPPSDMP   SDM   pertanian   Daya Saing  

Terpopuler