Mentan Tetapkan Gorontalo Jadi Lumbung Jagung Nasional

Sabtu, 27 Agustus 2016 – 07:58 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto: dok jpnn

jpnn.com - GORONTALO – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menetapkan Gorontalo sebagai lumbung jagung nasional. Pasalnya, panen raya jagung tahun ini menghasilkan satu juta ton dari luas tanam 200 ribu hektar. 

Panen raya kali ini juga sukses menghasilkan 100 persen jagung Gorontalo yang akan menjadi konsumsi kebutuhan nasional. Sehingga Indonesia tidak lagi perlu impor jagung dari Amerika Serikat dan Argentina.

BACA JUGA: Kopi Merek Jessica Makin Laris Manis Lho..

“Ini sejarah baru bagi Gorontalo, tidak ada sejarah tanam jagung 200 ribu hektar, ini adalah sejarah baru hari ini. Karena itu, kami menetapkan Gorontalo sebagai lumbung jagung nasional. Dan ini jagung yang siap memenuhi kebutuhan nasional, memberhentikan impor jagung, yang kini sudah turun 60 persen,” kata Andi Amran saat panen raya jagung di Desa Ayu Molingo, Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Kamis (25/8).

Amran menambahkan, awalnya saat pertemuan dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di kantor Kementerian Pertanian, hanya ditargetkan menanam 100 ribu hektar. Namun tiga bulan kemudian, dilaporkan bahwa Gorontalo mampu menanam 200 ribu hektar.

BACA JUGA: Lihat, Kasatpol PP Jalani Hukuman Push Up di Depan Bupati

“Tahun depan saya minta luas tanam  400 ribu hektar dengan hasil dua juta ton. Sebanyak 200 ribu hektar bantuan dari pemerintah pusat.  Saya dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie sudah bersepakat dan akan mengawal  tahun depan produksi 2-3 juta ton,” tuturnya.

Selain itu, petani jagung juga tidak perlu khawatir dengan harga jagung saat panen raya. Sebab menurutnya, harga jagung sudah ditetapkan dengan Peraturan Presiden  (Perpres) sebesar minimal Rp3.150 dan tertinggi Rp4.000.

BACA JUGA: Akhirnya, Kloter 40 Berangkat ke Tanah Suci

“Pak Gubernur kita janji hari ini di depan petani, kami (pemerintah, red) menjamin harga jagung Rp1.350 per kilogram kadar air 15 persen. Tidak usah takut tidak dibeli, lapor ke saya kalau jagung tidak dibeli. Ada Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) yang siap beli, dan Bulog yang siap membackup. Tidak ada alasan tidak bertani, dan tidak alas an tidak dibeli,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan, tantangan dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan diterimanya dengan menghasilkan 2-3 juta ton jagung tahun depan. Hanya menurutnya, pemerintah pusat harus menjamin harga jagung tidak anjlok saat panen raya.

“Saya ditantang memproduksi jagung 1 juta ton, saya sanggupi dan bisa dibuktikan saat ini. Saya hanya meminta diamankan harga jagung. Karena jangan sampai saat belum panen harganya Rp2.500, saat panen anjlok di bawah Rp3.000. Sekarang Presiden sudah menetapkan harga, saya dan pak Menteri berjanji harga tidak anjlok dan pasti terbeli,” kata Rusli Habibie.

Rusli Habibie juga bersyukur, Provinsi Gorontalo ditetapkan sebagai lumbung jagung nasional, dengan dukungan kementerian pertanian. Hal ini akan menunjukkan, bahwa Provinisi Gorontalo akan menjadi lumbung jagung yang memenuhi kebutuhan nasionaldan internasonal.

Bukan lagi jagung dari luar daerah terus dikirim lewat Gorontalo, diiklaim semua dari Gorontalo. Tapi ini asli diproduksi dan dikirim dari Gorontalo. Terima kasih para petani, kini juga dapt bantuan 75 mesin pompa untuk pengairan lahan pertanian jagung dan lainnya,” pungkas Rusli Habibie. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Rutin Minum Jamu Galian Singset, Istri Malu, Minta Cerai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler