Mencegah Harga Anjlok, Mentan Syahrul Yasin Limpo Minta Bulog Serap Gabah Petani

Jumat, 19 Maret 2021 – 20:54 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menyerap gabah petani secara maksimal di tengah masa panen raya periode Maret-April 2021.

Menurut Mentan SYL, upaya ini perlu dilakukan untuk mencegah harga gabah anjlok.

BACA JUGA: Kementan Pastikan Stok Beras Aman Masuki Masa Panen Raya, Pemantauan Akan Dilakukan Rutin

“Saya mendapatkan arahan dari Menteri Koordinator Perekonomian (Airlangga Hartarto) untuk bekerja sama dengan Perum Bulog,” kata Syahrul dalam keterangan pers, Jumat (19/3).

Mentan SYL mengaku sudah mengirim surat kepada Kepala Perum Bulog Budi Waseso untuk memaksimalkan penyerapan gabah di lokasi panen. “Ini untuk menjaga harga,” tegasnya.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Yasin Limpo Dorong Pengembangan Agrowisata Buah

Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, Perum Bulog mendapatkan penugasan khusus untuk melakukan pengadaan gabah atau beras untuk stok cadangan beras pemerintah.

Pengadaan gabah atau beras tersebut mengacu pada ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP). Ketetapan HPP diberlakukan untuk menjaga harga gabah atau beras di tingkat petani tidak anjlok.

BACA JUGA: Amankan Harga Gabah Petani, Kementan Bersinergi dengan Bulog

Syahrul mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen turut aktif menjaga harga jual gabah petani. “Kami bantu petani semaksimalnya,” tegasnya.

Menurut dia, salah satu langkah yang dilakukan Kementan adalah membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani.

Pembentukan tim ini dituangkan dalam surat Menteri Pertanian Nomor 28/TP.100/M/03/2021.

“Saya meminta jajaran Kementerian Pertanian untuk membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani guna menstabilkan harga gabah di tingkat petani,” kata Syahrul.

Tim Terpadu ini terdiri dari Kementan, Perum Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kodim, Polres, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), serta Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). Tim ini akan membeli gabah di tingkat petani sesuai HPP.

Berdasar laporan di lapangan, kata Syahrul, tim sudah mulai bekerja. Dia mencontohan seperti di Sragen, Jawa Tengah, tim menyerap gabah petani 17.580 ton, di Banten 53 ribu ton, dan di sentra-sentra produksi padi lain.

Menurutnya, langkah serap gabah ini akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga penurunan harga akibat panen raya bisa diantisipasi dan dapat memenuhi cadangan beras pemerintah.

“Semoga dengan langkah ini harga gabah tidak anjlok lagi, dan petani bisa sejahtera. Itulah harapan kita semua,” ungkap Syahrul.

Lebih lanjut Mentan Syahrul mengatakan akan fokus mengawal produksi dan peningkatan kesejahteraan petani, serta tidak masuk pada isu impor. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler