Menteri Agama Dinilai Lebih Sibuk Urusi Radikalisme ketimbang COVID-19 di Pesantren

Jumat, 24 Juli 2020 – 20:13 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sejak Kementerian Agama (Kemenag) dipimpin Fachrul Razi, kinerja dan birokrasi Kemenag terus disorot. Di masa pandemi ini misalnya, Fachrul Razi dinilai cenderung lepas tangan terhadap penanganan Covid- 19 di pesantren.

Kemenag bahkan dianggap sebagian kalangan hanya sibuk mencari sensasi dan asyik dengan isu sensitif radikalisme. Praktis, tidak ada terobosan baru yang dikerjakan Menag Fachrul Razi.

BACA JUGA: Penting Dibaca! Menteri Agama Terbitkan Aturan Salat Iduladha di Masa Pandemi

Ketua Umum Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU, KH Abdul Ghaffar Rozin alias Gus Rozin, mengatakan, sejak awal menjabat kebanyakan statemen Menag hanya lebih pada persoalan radikalisme.

Menag seakan kurang memberi perhatian terhadap persoalan pendidikan agama, khususnya pesantren, diniyyah dan lain-lain.  

BACA JUGA: Semoga Keputusan Menteri Agama Ini Membuat Mahasiswa PTKN Tersenyum

Terbaru, kata Gus Rozin, di tengah pandemi Covid-19 ini pun, Menag baru mau menyalurkan bantuan operasional ke pesantren setelah didesak oleh publik. Padahal, sejumlah pesantren tercatat jadi kluster baru penyebaran coronavirus Covid-19.

"Kebanyakan statemen Menag lebih pada radikalisme. Perjuangan insentif ini pun baru ada setelah didesak-desak publik," kata Gus Rozin kepada wartawan, Jumat  (24/7).

BACA JUGA: Bamsoet Ajak Calon Jemaah Haji Menerima Keputusan Menteri Agama

Mantan Staf Khusus Presiden Jokowi bidang Keagamaan itu memandang, selama ini Menag hanya fokus mengampanyekan tentang bahaya radikalisme. 

"Jadi, sejauh yang kita tahu, sejak awal konsen Menag terhadap problem dan peningkatan mutu pendidikan Islam secara umum belum banyak kelihatan," jelas orang dekat Ketum PBNU Said Aqil Siroj itu.

Fachrul Razi dilantik menjadi Menteri Agama oleh Presiden Jokowi pada 23 Oktober 2019 lalu di Istana Negara, Jakarta. Belum ada sebulan menjabat, Fachrul Razi telah menggulirkan beberapa pernyataan yang kemudian memancing kontroversi.

Di masa pandemi ini pun dinilai tidak serius terhadap upaya penanganan Covid- 19 di pesantren. Menteri Agama pengganti Lukman Hakim Syaifudin ini bahkan belum pernah terjun langsung ke lapangan, khususnya ke pesantren terdampak Covid-19. 

Seharusnya, menurut Gus Rozin, semua pihak memberikan perhatian serius terhadap pesantren, khususnya yang terdampak Covid-19. 

"Perkembangan akhir-akhir ini perlu dijadikan perhatian semua pihak dengan serius," kata Pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda ini. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler