Menteri Agus Membantu Eksportir Lewat Fasilitas Inaexport

Rabu, 08 Juli 2020 – 07:27 WIB
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Foto : Wahyu Putro A/foc./Antara

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor guna menopang ekonomi di tengah tantangan menghadapi pandemi COVID-19.

Beberapa sektor yang terbukti tumbuh positif dan laku di dalam negeri selama pandemi COVID-19 diyakini bakal laku keras di luar negeri.

BACA JUGA: Presiden Brazil Positif Covid-19

Barang tersebut seperti makanan dan minuman olahan, alat-alat kesehatan, produk pertanian, produk perikanan, produk agroindustri dan lainnya dapat menjadi fokus jualan ke mancanegara. Sebagai catatan, ekspor makanan minuman (mamin) ke Jepang meningkat dua kali lipat atau 200 persen.

"Kami terus mendorong peningkatan ekspor produk nonmigas. Misalnya, ekspor produk makanan dan minuman yang masih terbuka lebar. Bayangkan saja, saat ini ekspor mamin ke Jepang meningkat 200 persen. Ini kan peluang yang harus ditangkap," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dalam keterangan resminya, Selasa (7/7).

BACA JUGA: Polda Jatim Tegas meski Tersangka Positif COVID-19

Selain itu, ekspor juga harus tepat sasaran, lanjutnya. Misalnya pada negara yang kondisi penanganan pandemi COVID-19-nya sudah pulih atau mulai pulih seperti China, Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan dan lainnya.

Diakuinya, meski terdapat perubahan tren pasar diakibatkan pandemi, namun strategi peningkatan ekspor bisa dibagi ke dalam tiga fokus produk yang selama ini terbukti dibutuhkan banyak negara.

BACA JUGA: Yusril: Putusan MA Tidak Membatalkan Kemenangan Jokowi-Ma’ruf

Yaitu, produk yang tumbuh positif selama pandemi COVID-19, produk yang kembali pulih pascapandemi COVID-19, dan produk baru yang muncul akibat pandemi COVID-19.

"Sektor yang tumbuh positif selama pandemi seperti makanan dan minuman olahan, alat-alat kesehatan, produk pertanian, produk perikanan, serta produk agroindustri. Produk ini juga dibutuhkan di negara lainnya," jelas Menteri Agus.

Sementara untuk produk yang kembali pulih pascapandemi COVID-19, seperti otomotif, TPT, alas kaki, elektronik, besi baja dan lainnya.

Beberapa produk baru yang muncul akibat COVID-19, seperti produk farmasi dan produk-produk ekspor baru yang merupakan hasil relokasi industri dari beberapa negara ke Indonesia juga menarik minat negara lain.

Kemendag juga memberikan fasilitas bagi para eksportir untuk mendapatkan informasi peluang pasar baru di luar negeri melalui aplikasi Inaexport.id. Aplikasi tersebut sudah disosialisasikan kepada perwakilan perdagangan di luar negeri.

“Kami ingin mempertemukan eksportir produk lndonesia dengan pembeli di luar negeri sehingga hubungan yang terjalin semakin baik,” ujarnya.

Dijelaskan Agus, Inaexport merupakan pengembangan dari aplikasi CSC membership yang sudah dihentikan operasionalnya.

Aplikasi yang tersedia di IOS dan Android ini menampilkan informasi penting untuk mendorong para pelaku usaha melakukan ekspor. Selain member, juga dapat diakses untuk umum.

Khusus untuk dapat menembus pasar Jepang, sejumlah hal yang perlu diperhatikan para pelaku usaha Indonesia, termasuk UMKM. Misalnya standardisasi dan sertifikasi berkaitan produk pangan olahan seperti izin BPOM dan HACCP untuk terjamin keamanan produknya, kualitas produk, sanitasi dan higienitas.

Juga perlunya uji kandungan nutrisi untuk persyaratan label, kesiapan kapasitas produksi, serta kecepatan merespons permintaan calon buyer.

Selain itu, perlu memenuhi regulasi dan persyaratan standar yang berlaku di pasar Jepang untuk produk pangan olahan sehingga, produk ekspor Indonesia dapat bersaing di pasar Jepang, terutama dengan Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Tiongkok.

Apalagi, para importir Jepang, saat ini juga tak ingin bergantung lagi pada satu negara sebagai pemasok produk impor dan mulai memikirkan alternatif negara lain untuk membuat rantai pasok yang lebih terjamin keberlangsungannya. Hal itu membuka peluang ekspor mamin yang lebih luas. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler