Menteri Amran: Kini Petani Jagung Tak Perlu Khawatir

Kamis, 16 Februari 2017 – 18:31 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengecek gudang berfasilitas pengering jagung milik PT Vasham Kosa Sejahtera di Desa Campang Tiga, Lampung Selatan, Kamis (16/2). Foto: Fathan Sinaga

jpnn.com - jpnn.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengecek gudang berfasilitas pengering jagung milik PT Vasham Kosa Sejahtera di Desa Campang Tiga, Lampung Selatan, Kamis (16/2).

Fasilitas tersebut, merupakan kerja sama pemerintah dengan perusahaan agar menghentikan impor jagung.

BACA JUGA: Peluang Triliunan Rupiah Untuk Kesejahteran Pekebun

Amran mengatakan, gudang dengan fasilitas pengering tersebut, merupakan impian pemerintah sejak dulu. Menurutnya, fasilitas seperti ini merupakan solusi permanen untuk swasembada pangan dan memakmurkan petani lokal.

"Dengan begini, perusahaan dan petani saling menguntungkan. Keduanya akan membentuk sistem. Saya juga berterima kasih kepada PT Japfa dan Vasha," kata dia di Gedung PT Vasha.

BACA JUGA: Menteri Amran Curhat Pernah Diserang Gara-Gara Jagung

Dia menjelaskan, petani sangat diuntungkan karena gedung ini. Sebab, baik jagung berkadar air tinggi misalnya di atas 32 persen dan rendah, dihargai oleh PT Vasha. Sehingga, petani tak perlu takut panennya rugi.

"Untuk harga jagung dengan kadar air tinggi alias basah berada di angka Rp 2.700. Sedangkan, untuk jagung kering seharga Rp 3.700. Dulu harga panen raya, jagung dihargai Rp 1.000. Bayangkan perbedaannya," terang dia.

BACA JUGA: Menteri Amran Pernah Ditelepon Presiden karena Jagung

Pria berdarah Bugis ini juga menyampaikan, harga Rp 3.700 tersebut merupakan angka di atas Peraturan Menteri. Mengingat, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) tahun 2016, sebesar Rp 3.200 per kilogram.

"Kalau petani untung kita bisa ekspor jagung, tidak impor lagi. Kita ingin petani tumbuh dan sejahtera. Kasih mereka untung," pungkas Amran.

Sementara itu, Rachmat Indrajaya selaku Direktur External Relations JAPFA mengatakan, ini komitmen perusahaan dalam mendukung program Kementerian Pertanian dengan menyerap jagung lokal.

Program kemitraan ini dapat terlaksana melalui kerja sama yang baik antara JAPFA dengan PT Vasham Kosa Sejahtera (Vasham) yang juga melibatkan kalangan akademisi, yakni Universitas Lampung untuk program pendampingan dan bimbingan teknis.

Menurutnya, fasilitas corn dryer yang disediakan Vasham itu, berkapasitas 400 ton per hari untuk jagung basah, dengan kadar air 35 persen.

“Masing-masing pihak memberikan kontribusi untuk saling melengkapi yang pada akhirnya, memberi insentif kepada para petani untuk lebih bergairah dalam membudidayakan salah satu tanaman pangan utama ini,” kata dia. (Mg4/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Ekspor Beras Medium Setelah 72 Tahun


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler