Menteri Amran Pernah Ditelepon Presiden karena Jagung

Kamis, 16 Februari 2017 – 13:16 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berdiskusi dengan petani di Lampung Selatan, Kamis (16/2). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menceritakan, awal mula dia diangkat menjadi pembantu presiden, banyak petani yang meragukan kemampuannya.

Sebab, setiap kebijakan yang dikeluarkan, selalu dianggap petani sebagai program pro-pengusaha.

BACA JUGA: Indonesia Ekspor Beras Medium Setelah 72 Tahun

"Saya dulu disoroti karena jagung, diserang kiri kanan karena jagung, bahkan pernah ditelepon Bapak Presiden karena jagung," kata dia dalam sambutannya dalam acara panen raya di Lampung Selatan, Kamis (16/2).

Amran melanjutkan, gejolak yang timbul pada petani tersebut, kemudian ia evaluasi bersama dengan timnya.

BACA JUGA: Mentan Lepas Ekspor Beras Perdana dari Merauke ke PNG

Pembahasan mencari solusi bagaimana petani serta pengusaha saling menguntungkan, tapi swasembada pangan tetap terjaga.

"Sekarang mereka malah berterima kasih. Awalnya dimusuhi seperti diberitakan di media massa, sekarang tidak," jelas dia.

BACA JUGA: TTI Tambah Toko di Jakarta Nih

Salah satu organisasi massa yang getol mengkritisinya adalah Gerakan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT). Bahkan, organisasi ini dulunya meminta Arman di-reshuffle pada putaran pertama.

"Namun saya tidak mundur. Saya sampaikan dalam hati, you belum tahu menteri ini," imbuhnya.

Singkat cerita, Amran akhirnya berkeliling Indonesia dan mencoba mengenal petani. Ini dilakukan untuk mencari masalah dan menemukan solusi yang tepat.

Karenanya, dia menyampaikan kepada semua petani agar kembali menggarap tanahnya. Dia memastikan akan terus mendukung usaha petani dengan membuat regulasi yang pro dengan mereka.

"Diriku saya serahkan pada Indonesia untuk petani," tandas dia. (Mg4/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Apresiasi Mentan dan TNI Wujudkan Swasembada Pangan


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler