jpnn.com - DEPOK – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengukuhkan 153 narasumber nasional (narsum) kurikulum tahun 2013, Minggu (20/3) di Pusdiklat Kemendikbud, Depok, Jawa Barat.
Menurut Anies, pengukuhan narsum nasional K-13 ini bukan sebagai simbol mengganti kurikulum. Tapi sebagai antisipasi terhadap masalah-masalah yang mungkin muncul saat K-13 diberlakukan.
BACA JUGA: Mendikbud: Perpustakaanââ¬Å½ Jangan Hanya Jadi Gudang Buku
“Narsum nasional ini jadi duta Kemendikbud sehingga harus menjaga nama baik," kata Menteri Anies.
Dia menambahkan seluruh tim penyusun kurikulum, assesment, narsum nasional, instruktur dituntut memahami masalah secara komprehensif. Bila tidak memahami, maka tidak bisa menyampaikan.
BACA JUGA: Permintaan Khusus Adhyaksa Untuk Gubernur Kalsel
“Narsum nasional harus menunjukkan cara pandang positif. Harus bisa menyampaikan materi K-13 secara berjenjang. Perhitungkan potensi devisiasi, pahami substansi, mampu menjadi fasilitator, dan bersifat terbuka. Narsum nasional juga harus membawa unsur kebaruan," katanya.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Guru Honorer Berhak Ikut Sertifikasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Mutiara Papua Jago Matematika
Redaktur : Tim Redaksi