Menteri Asman Ajak Akademisi Berantas Pungli

Minggu, 27 November 2016 – 17:31 WIB
Asman Abnur (tengah). Foto: KemenPAN-RB

jpnn.com - PADANG - Permasalahan di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) paling mudah dilihat dan dirasakan dari aspek pelayanan publik.

Untuk mengatasinya, Menteri PANRB Asman Abnur membutuhkan pemikiran dari semua elemen bangsa.

BACA JUGA: Bang Ara Tebar Semangat Pancasila di Jalur Pantura

"Untuk memecahkan permasalahan dalam tugas saya ini membutuhkan pemikiran dan kerja sama dari seluruh komponen, termasuk lembaga pendidikan tinggi dan para pemangku kepentingan lainnya," ujar Menteri Asman saat menghadiri wisuda IV Universitas Andalas Tahun 2016 di Universitas Andalas, Padang, Sumbar, Sabtu (26/11).

Di era persaingan global ini, kualitas pelayanan publik sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan daya saing nasional.

BACA JUGA: Ini Hasil Kajian PBNU Soal Salat Jumat di Jalan

Namun, pada akhir-akhir ini ada persoalan pokok yang menghalangi daya saing bangsa yang dihadapi terkait dengan pelayanan publik yakni pungutan liar.

Berbagai upaya telah ditempuh untuk mengatasi permasalahan korupsi/pungutan liar.

BACA JUGA: Bikin Haru, Beginilah Cara Presiden Jokowi Menghormat ke Guru

Mulai reformasi politik, hukum, dan birokrasi yang antara lain terlihat dari pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), reformasi lembaga penegak hukum, dan belum lama ini dengan pembentukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli).

"Berbagai kebijakan tersebut tidak dapat memberi hasil yang optimal tanpa adanya dukungan dan kerja sama dari seluruh  bangsa," ujarnya.

Institusi pendidikan dalam setiap levelnya termasuk perguruan tinggi memiliki peran penting dalam pembangunan.

Sebab, pendidikan merupakan salah satu parameter penting dalam Indeks Pembangunan Manusia.

Indonesia memiliki potensi sumber daya tinggi sekaligus memiliki tantangan yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga siap bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

"Hal tersebut hanya akan tercapai apabila kita menempatkan pendidikan sebagai salah satu modal dasar bagi pembangunan manusia," kata Asman.

Dibandingkan dengan negara-negara maju, Indonesia sesungguhnya memiliki banyak sekali pekerjaan rumah yang memerlukan perhatian bersama.

Untuk itu, Menteri Asman berpesan pada para wisudawan untuk memberikan kontribusi pada negara, baik berupa pemikiran maupun hal-hal lainnya untuk menyelesaikannya.

Pada kesempatan ini, dilakukan penyerahan alumni wisuda IV Universitas Andalas Tahun 2016 kepada Menteri Asman selaku Ketua Dewan Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Andalas periode 2016-2020.

September lalu, Menteri Asman Abnur terpilih sebagai Ketua DPP IKA Universitas Andalas melalui aklamasi.

Sebanyak 1.357 wisudawan dari program DIII, sarjana, pascasarjana, dan doktor  dari Universitas Andalas diwisuda. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakinlah, Rakyat Tak Dapat Manfaat Jika Setnov Pimpin DPR Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler