Menteri Urusan Human Service Australia Stuart Robert telah mengundurkan diri pada Jumat (12/2/2016) setelah menjadi sorotan akibat kunjungannya ke China menghadiri MoU antara dua perusahaan tambang. Namun oposisi tetap memasalahkan dan kini melaporkan Stuart Robert ke polisi.

Laporan itu disampaikan jurubicara oposisi urusan Kejaksaan Agung Mark Dreyfus, yang meminta Kepolisian Australia (AFP) untuk menyelidiki apakah Robert memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari kunjungan ke China. 

BACA JUGA: Hati-hati Mengkonsumsi Ekstrak Herbal, Berpotensi Picu Keracunan Hati

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Robert telah mengundurkan diri. Oposisi terus mendesaknya mundur setelah dia menghadiri MoU antara perusahaan tambang Australia dengan perusahaan tambang China.

Pimpinan perusahaan Australia bernama Nimrod Resources itu diketahui merupakan donatur besar bagi Partai Liberal yang kini memerintah. Namun Robert membantah dengan mengatakan dia hadir dalam kapasitas pribadi.

BACA JUGA: Aturan Visa Baru di Inggris Diprediksi Berdampak Panjang Bagi Warga Australia

Sumber ABC menyebutkan bahwa Robert juga diketahui memiliki saham di sebuah yayasan yang terkait dengan Nimrod.

Kini, dalam suratnya ke AFP, Dreyfus menyatakan bahwa perilaku Robert "mungkin juga melibatkan perbuatan melawan hukum".

BACA JUGA: Kura-Kura Laut Terancam Punah Lantaran Populasinya Didominasi Betina

"Jelas sekali bahwa Robert ingin memastikan keuntungan bagi Paul Marks, donator Partai Liberal. Namun kabar Robert sendiri bermaksud mengambil keuntungan pribadi melalui saham miliknya yang terkait dengan Nimrod, adalah masalah yang lebih serius lagi," kata Dreyfus, yang juga bertindak sebagai Jaksa Agung bayangan.

Dreyfus mengutip aturan perundangan-undangan yang terkait dengan "penyalahgunaan jabatan publik".

Kepada ABC, Dreyfus menyatakan adanya sadam Robert di Nimrod Resources membuat masalah ini semakin berat.

Stuart Robert merupakan menteri terakhir yang mundur dari kabinet terkait skandal, setelah sebelumnya Menteri Urusan Perkotaan Jamie Briggs mundur terkait kasus dengan seorang PNS wanita saat mereka berkunjung ke sebuah bar di Hong Kong.

Lalu ada juga Mal Brough yang mundur terkait penyelidikan AFP dalam kasus yang melibatkan bekas ketua DPR Peter Slipper.

PM Malclom Turnbull telah mengumumkan formasi baru kabinernya, dan rencananya menteri-menteri baru akan diambil sumpanhnya pada Kamis (18/2/2016).

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Bangunan di Australia Tercemar Asbes Mematikan

Berita Terkait