Menteri Azwar Anas Sebut Persentase Keterisian Formasi Guru, Alhamdulillah

Sabtu, 24 Februari 2024 – 06:45 WIB
MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas bertemu Mendikbudristek Nadiem di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Jumat (23/02). Foto: Humas KemenPAN-RB

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas bertemu Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Jumat (23/2).

Pertemuan dua menteri tersebut membahas isu-isu strategis terkait manajemen SDM aparatur, khususnya tenaga guru dan dosen.

BACA JUGA: Info Terbaru dari Menteri Anas Soal Pemindahan ASN ke IKN

“Hari ini dengan Pak Nadiem membicarakan bagaimana pemenuhan ASN guru dan dosen. Kita juga bahas terkait karier guru dan dosen agar ke depannya jauh lebih menjanjikan, jelas, dan tidak rumit,” kata Menteri Anas, dikutip dari keterangan Humas KemenPAN-RB.

Anas mengatakan, arah kebijakan untuk pemenuhan aparatur sipil negara (ASN) tahun 2024 diprioritaskan salah satunya pada pemenuhan kebutuhan tenaga guru.

BACA JUGA: Penjelasan Dirjen Nunuk soal Proses Rekrutmen Guru ASN PPPK, Syaratnya Berat Juga 

Kementerian PANRB pun sudah menerima usulan formasi guru dari instansi daerah untuk pengadaan tahun ini.

Menteri Azwar Anas mengatakan, sebagai upaya pemenuhan 1 juta guru yang diusulkan oleh Kemendikbudristek selaku Instansi Pembina Guru, Kementerian PANRB telah menyusun beberapa breakthrough kebijakan seleksi guru nasional.

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Dirjen GTK untuk Peserta PPG Prajabatan

“Breakthrough ini telah berhasil meningkatkan tingkat keterisian formasi guru menjadi di atas 78 persen dari yang sebelumnya ada di kisaran 58 persen,” kata Menteri Anas.

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan pemerintah terus berupaya untuk menyempurnakan tata kelola guru dan dosen melalui peningkatan kompetensi, distribusi, kesejahteraan, hingga pengembangan karier guru.

“Seperti yang dikatakan Pak Menpan tadi kita ulik berbagai masukan-masukan untuk mengelola ASN kita terutama guru dan dosen di Indonesia.”

“Termasuk bagaimana agar karier dan kesejahteraan mereka terjamin,” kata Mas Nadiem. (sam/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler