Menteri Basuki Berharap Generasi Muda PUPR Ikuti Semangat Pengabdian Pemuda 1928

Kamis, 28 Oktober 2021 – 23:59 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Foto: Kementerian PUPR

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengadakan acara Sinambung Sumpah Pemuda dengan tema 'Semangat Mengabdi, Sigap Membangun Negeri' secara daring dan luring di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (28/10).

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengungkapkan peringatan Sumpah Pemuda yang diperingati pada masa pandemi ini memiliki arti tersendiri.

BACA JUGA: Peringati Sumpah Pemuda, Kemhan Hadirkan Anak Muda Berbagi Kisah Menginspirasi

"Pada 93 tahun yang lalu, para pemuda-pemudi yang datang dari berbagai daerah, beragam suku dan latar belakang agama yang berbeda memberikan contoh bagi kita semua bahwa dalam kondisi yang serba terbatas pemuda-pemudi masih memiliki tekad untuk membawa perubahan," ujar Zainal.

Zailan mengatakan di bawah cengkraman para penjajah ternyata semangat untuk bertekad dan bersatu padu melakukan perubahan tidak pernah padam sesulit apapun kondisinya.

BACA JUGA: Gelar Renungan Hari Sumpah Pemuda, Ferry Juliantono Sampaikan Ini

"Kita harus berusaha untuk mampu mengatasi masa-masa sulit ini," kata Zainal.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan pada 1928 para pemuda sadar bahwa kondisi yang tercerai berai dan gampang didikte oleh penjajah.

BACA JUGA: Hayaidesu-Katros Garage Hadirkan Handgrip Gas Edisi Sumpah Pemuda 

"Para pemuda kemudian sadar akan persatuan dengan tujuan mencapai kemerdekaan," ujar Basuki.

Menurut Basuki, jauh sebelum 1945 para pemuda akhirnya sadar bahwa kemerdekaan itu perlu untuk Indonesia yang maju.

"Apa artinya dua hal tersebut yaitu persatuan dan kemerdekaan. Kemerdekaan menurut yang saya pahami adalah menghantarkan bangsa Indonesia ke depan gerbang keadilan dan kemakmuran," kata Basuki.

Basuki beranggapan bangsa Indonesia tidak langsung menjadi negara yang adil dan makmur di masa awal kemerdekaan. Indonesia masih berada di gerbangnya saja.

"Untuk mencapai kemerdekaan para pemuda sadar bahwa butuh persatuan, butuh nasionalisme," ujar Basuki.

Basuki mengatakan nasionalisme itu ibarat sebuah rumah di mana para pemuda akan mengangkat bambu runcing jika ada yang mau menghancurkannya.

"Indonesia ini adalah rumah kita tempat kita dilahirkan, tempat kita berkarya, tempat kita menghirup udara dan tempat kita nanti dikebumikan," ujar Basuki.

Basuki berharap generasi muda di Kementerian PUPR mengikuti semangat pemuda 1928 dalam mengabdi untuk negara.

"Pemuda pada tahun 1928 mengabdi kepada negara tanpa pamrih, tanpa gaji. Mereka hanya mengabdi untuk merdeka. Tidak berarti bahwa Anda mengabdi di PUPR tanpa gaji, tapi artinya kewajiban dulu baru hak," ungkap Basuki. (mcr18/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler