Peringati Sumpah Pemuda, Kemhan Hadirkan Anak Muda Berbagi Kisah Menginspirasi

Kamis, 28 Oktober 2021 – 23:46 WIB
Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan menggelar acara bertema 'Muda Berkarya di Era 4.0' dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10). Foto: dokumentasi Kemhan

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan melalui Studio Ngopi Daring Bela Negara menggelar acara bertema 'Muda Berkarya di Era 4.0' dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10).

Acara ini menghadirkan pembicara muda yang sudah berkecimpung dalam dunia industri digital dan peraih prestasi yang mengangkat nama Indonesia ke kancah internasional.

BACA JUGA: Gelar Renungan Hari Sumpah Pemuda, Ferry Juliantono Sampaikan Ini

Salah satunya adalah CEO Arkipelago William Mahaputra yang mengembangkan bisnis berbasis Non-Fungible Token (NFT) dengan mengangkat karakter dongeng-dongeng Indonesia ke dalam dunia digital.

William menerangkan tentang konsep NFT dengan memberi contoh botol air yang nilainya akan berbeda jika ditandatangani oleh salah satu host dalam acara tersebut.

BACA JUGA: Dua Anak Muda dari Solo dan Yogyakarta Buat Inovasi Drone, Pak Ganjar Tercengang

"Misalnya botol air mineral nilainya akan berbeda jika sudah ditandatangani oleh Narji. Ini harganya sudah beda sekarang. Satu-satunya di dunia botol mineral yang ada tanda tangan mas Narji," ujar William.

Konsep ini juga berlaku terhadap barang-barang lain seperti benda seni, mobil bekas, rumah, dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Kemhan Ubah Sejumlah Fasilitas Jadi RS Darurat, yang Lain Kapan?

Melalui Arkipelago, William ingin melestarikan budaya Indonesia seperti cerita rakyat, kesenian, dan adat-istiadat dengan membuat karakter-karakter dongeng tersebut dalam bentuk 3D (tiga dimensi) virtual yang kemudian dirilis dengan menggunakan konsep NFT.

"3D art ini kemudian diperkenalkan lagi kepada anak-anak muda zaman sekarang yang eksis di dunia virtual. Media paling baik untuk memperkenalkan itu adalah menggunakan dunia digital," ungkap William.

Pembicara lain yang hadir adalah musisi sekaligus pebisnis multilevel Kevin Aprilio yang mengaku tertarik terjun dalam bisnis berbasis sistem network marketing.

"Awalnya melalui Viera (band), musik aku jadikan mata pencaharian utama, tetapi sekarang pekerjaan utamanya aku punya market sendiri," tutur Kevin.

Melalui sistem network marketing, Kevin memasarkan suplemen herbal yang skemanya akan menguntungkan rekan bisnis dari skema poin-poin yang dikumpulkan.

Pembicara berikutnya adalah Valerie Thomas yang fokus menjadi penyalur opini bagi pemuda-pemudi yang takut untuk menyuarakan pendapat mengenai stigma sosial yang tabu.

"kami punya platform yang besar membagikan inspirasi, tapi banyak seniman muda yang tidak memiliki platform untuk menunjukan potensi mereka," ujar Valerie.

Valerie mengungkapkan memiliki platform dengan nama Projek Bineka yang menghimpun anak muda bertalenta di seluruh Indonesia.

"Kita kemudian mengadakan acara mencari talenta anak-anak muda. Sosial media punya kekuatan yang sangat besar. Saat upload satu story tentang pencarian bakat anak muda Indonesia responnya sangat luar biasa," ujar Valerie.

Pembicara terakhir adalah dua kakak beradik peraih medali olimpiade matematika internasional Mischka Aoki dan Devon Kei Enzo.

Keduanya telah menyumbangkan 36 medali bagi Indonesia pada kompetisi internasional, baik matematika maupun sains.

"Bela negara bukan saja untuk orang dewasa, anak kecil juga bisa ikut bela negara dengan cara belajar, karena salah satu dari kita suatu hari nanti memakai kepintaran kita untuk membangun negara kita," kata Davon yang masih berumur 11 tahun.

Sedangkan Mischka mengaku memiliki ketertarikan lain selain matematika dan sains.

"Pelajaran favorit saya yang lain itu public speaking karena itu sangat penting kalau kita mau mempresentasikan sesuatu kita harus memiliki public speaking yang bagus," tutur Mischka.

Pada kesempatan itu, Dirjen Pothan Kemhan Mayor Jenderal Dadang Hendrayudha mengimbau agar pemuda Indonesia mengikuti jejak para pembicara yang ada di studio dengan terus bercita-cita, berkomitmen dan berjuang yang keras.

"Soekarno pernah mengatakan, 'beri seribu orang tua saya akan cabut Semeru, beri saya sepuluh pemuda saya akan guncang dunia', ini adalah bukti nyata yang bisa diperlihatkan kalau Soekarno itu orang yang visioner," kata Mayjen Dadang. (mcr18/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 24 Pegawai KPK yang Tidak Lulus TWK Dididik Kemhan


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler