Menteri BUMN Erick Thohir Dorong Pertamina Menjadi BUMN Kelas Global

Jumat, 12 Juli 2024 – 18:23 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) Komisaris Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati berfoto bersama pada acara Perayaan 4 Tahun Pertamina AKHLAK Fest 2024 di Istora Senayan, Selasa (9/7). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir berharap Pertamina sebagai BUMN energi berperan sebagai benteng ekonomi nasional untuk menghadapi persaingan koorporasi yang semakin menantang di tingkat global.

Dia mengingatkan transisi energi akan membawa banyak dinamika luar biasa sehingga sebagai korporasi, Pertamina harus siap beradaptasi yang dimulai dari perbaikan manusianya sendiri.

BACA JUGA: Pertamina Datangkan Fabio Di Giannantonio & Marco Bezzecchi Jelang Grand Prix of Indonesia 2024

“Hal ini harus dimulai dari perbaikan dari diri sendiri," kata Menteri Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (12/7).

Pernyataan tersebut disampaikan Erick Thohir dalam kegiatan Pertamina Akhlak Festival di Jakarta pada Selasa (9/7).

BACA JUGA: Tampil di Akhlak Fest 2024, Komut Baru Pertamina Simon Aloysius Mantiri Dapat Sambutan Antusias

Lebih lanjut Erick juga mengatakan Pertamina sudah membentuk holding subholding tidak lain untuk mengantisipasi era kompetisi.

"Mau tidak mau yang namanya supply chain itu menjadi bagian penting dalam perjalanan Pertamina ke depan, ini merupakan transformasi dan inovasi yang harus kita lakukan terus menerus,” jelas Erick.

BACA JUGA: Pertamina Gelar AKHLAK Fest 2024, Memperkokoh 4 Tahun Transformasi Perusahaan

Menteri Erick juga mengapresiasi langkah Pertamina sekarang sudah mendorong penerapan Nature Based Solution (NBS).

Contoh nyatanya adalah bioetanol yang sudah dilakukan sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Menteri Erick berharap Pertamina juga menjadi bagian dalam pembangunan industri hijau.

"Beberapa waktu lalu, saya bersama tim Pertamina ke IKN. Ketika kebutuhan IKN ini melonjak, alternatif selain energi hidro dan solar adalah gas," terangnya.

Meski demikian, dia menekankan BUMN, termasuk Pertamina harus membangun kawasan industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Langkah ini harus dilakukan untuk memenuhi tuntutan persaingan perdagangan glonal yang semakin mengedepankan produk-produk hijau.

Menteri Erick juga berharap Pertamina terlibat dalam perdagangan karbon (carbon trading).

“Carbon trading harus jadi bagian dari pengembangan sebuah perusahaan sebesar Pertamina,” tegasnya lagi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menegaskan untuk menghadapi persaingan global, Pertamina mempersiapkan tiga langkah dalam menghadapi tantangan trilema energi.

Pertama, dengan meningkatkan produksi dari sektor hulu, baik dari dalam maupun luar negeri.

Kedua, optimalisasi gasoline, melalui revamping, peningkatan kapasitas kilang, hingga meningkatkan produksi tambahan dengan campuran bioetanol menjadi biogasoline, untuk mengurangi impor solar.

Ketiga, dengan menekan impor LPG melalui peningkatan kapasitas produksi, hingga membangun jaringan gas rumah tangga.

Pertamina juga telah menyiapkan peta jalan transisi energi dan menerapkan praktik-praktik bisnis yang berkelanjutan melalui Sustainability Policy, Strategy & Initiatives yang diimplementasikan di seluruh Pertamina Group.

Tujuannya untuk menjadikan Pertamina sebagai perusahaan yang environmentally friendly, socially responsible dan good corporate governance.

Selain itu, kata Nicke menambahkan, Pertamina terus melakukan inovasi untuk mendukung ketahanan energi nasional dan juga persiapan menghadapi tantangan energi secara global melalui langkah inisiatif strategis.

Pertamina juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dengan mempersiapkan perseroan pada pemanfaatan Nusantara Sustainability di Ibu Kota Nusantara (IKN) bersinergi dengan para pemangku kepentingan, hal ini juga sebagai bagian dari langkah Pertamina dalam menghadapi persaingan ke tingkat global.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler