Menteri BUMN Erick Thohir Luncurkan Program Solusi Nelayan di Cilacap

Minggu, 18 September 2022 – 14:43 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir secara resmi meluncurkan program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Sabtu (17/9). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, CILACAP - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi meluncurkan program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Sabtu (17/9).

Peluncuran program Solusi Nelayan ini juga dihadiri Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, dan Anggota Komisi VI DPR Adisatrya Suryo Sulisto.

BACA JUGA: Pertamina Eco RunFest 2022: Berlari untuk Bumi yang Lebih Sehat

Erick menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan dirinya bersama Menteri Teten mencari solusi meningkatkan taraf hidup para nelayan.

Dia menyebutkan kesejahteraan nelayan harus menjadi bagian penting dari program pemerintah.

BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Mulai Penjualan Smooth Fluid 04

"Salah satunya dengan program Solusi Nelayan," kata Erick Thohir.

Program Solusi memberikan akses harga BBM (solar) yang selama ini didapat nelayan Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu per liter menjadi harga Rp 6.800 per liter.

BACA JUGA: Efisien! Biaya Operasional Kilang Pertamina Kini Lebih Rendah dari Singapura

Dalam program ini, lanjut Erick, Pertamina menyalurkan langsung Solar bersubsidi ke SPBU Nelayan di bawah Koperasi Mino Saroyo yang beranggotakan 8.500 nelayan.

Pria kelahiran Jakarta itu menyampaikan program inisiatif Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi dan UKM ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap para nelayan di tengah kebijakan pengalihan subsidi BBM.

Menteri Erick menyebut program Solusi dapat memperbaiki akses nelayan terhadap solar sehingga subsidi solar lebih tepat sasaran dan langsung dialokasikan kepada nelayan.

Kedua menteri tersebut juga memastikan koperasi jadi ujung tombak agar solar subsidi benar-benar tepat sasaran.

"Dengan koperasi itu berarti ada nama, alamat, dan sistem digital, jadi kalau ada yang bawa jeriken tidak masalah karena ada barcode, datanya kelihatan," ucap mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Erick mengatakan hal ini membuat program Solusi tak sekadar mendistribusikan solar subsidi, melainkan juga membenahi model bisnis perikanan rakyat dengan melibatkan koperasi sebagai agregator dan penjamin pertama bagi nelayan.

Bagi Erick, nelayan Indonesia adalah pelaut tangguh yang bukan sekedar membutuhkan subsidi, melainkan juga ekosistem bisnis perikanan rakyat yang sehat dan berpihak pada nelayan.

"Dari Pak Teten nanti koperasinya diberikan pembiayaan (modal kerja), kami dari BRI juga mendorong pembiayaan untuk nelayan, lalu ibu-ibu nelayan juga tidak ditinggalkan, ada PNM Mekaar juga yang akan hadir," sambung Erick.

BUMN, lanjut Erick, juga berupaya membuka akses pasar di dalam dan luar negeri, serta melibatkan pihak swasta sebagai offtaker atau pembeli hasil produksi para nelayan.

Erick berharap program Solusi Nelayan ini dapat menjadi gebrakan dalam menjawab permasalahan nelayan.

Dia menegskan bukan sekedar menyentuh masalah di permukaan namun juga membenahi ekosistem bisnis sebagai wujud solusi jangka panjang.

"Apa pun masalahnya, kita hadapi, kita atasi. Karena pikiran yang produktif bisa mengantarkan kita pada solusi konkret demi Indonesia yang maju, makmur, dan mendunia," tegas Erick.

Erick juga tidak lupa mengapresiasi kolaborasi bersama Kementerian Koperasi dan UKM serta dukungan Pertamina dalam program Solusi Nelayan.

Selain Cilacap, ucap Erick, terdapat enam lokasi percontohan program Solusi Nelayan, yakni di Lhoknga (Aceh), Deli Serdang (Sumatera Utara), Indramayu ( Jawa Barat), Pekalongan dan Semarang (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur) dan Lombok Timur (NTB), yang akan dijalankan selama tiga bulan ke depan

"Cilacap ini pilot project. Kalau ini berjalan baik akan dikembangkan di tujuh lokasi dan diperluas ke seluruh Indonesia," ujar Erick menambahkan.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meyakini program ini menjadi jawaban atas sejumlah persoalan yang selama ini dihadapi para nelayan.

Teten menyebut 60 persen biaya produksi nelayan selama ini untuk BBM.

Diamengatakan subsidi Solar akan berdampak besar bagi kesejahteraan nelayan.

Kemenkop dan UKM bersama Kementerian BUMN juga mendorong peningkatan pengolahan bagi nilai tambah hasil produksi nelayan.

"Kami dengan Pak Erick juga memikirkan jadi pembiayaan, pengolahan, hingga offtaker apakah dari dalam negeri atau luar negeri sehingga nelayan punya keuntungan yang maksimal," kata Teten.

Anggota Komisi VI DPR Adisatrya Suryo Sulisto mengapresiasi kolaborasi Erick dan Teten dalam membantu kemudahan dan pembiayaan bagi para nelayan di Cilacap.

Adi menilai keberpihakan seperti ini memberikan rasa nyaman bagi nelayan sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil tangkapan.

"Ke depan, bukan hanya ketersediaan BBM, tapi juga penyerapan hasil produk perikanan yang tadi disampaikan Pak Erick juga akan dibantu. Kita harap program-program Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi dan UKM bisa terus membantu para nelayan di Cilacap," kata Adisatrya. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler