Menteri Hanif Ingin Hilangkan Kesan Seram saat May Day

Senin, 01 Mei 2017 – 19:25 WIB
Parade marching band. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan terus memikirkan bagaimana membuat format perayaan May Day dengan aktivitas yang lebih produktif, berdaya guna dan memiliki daya tarik.

Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan, selama ini publik mengesankan May Day itu sebagai hari yang menyeramkan karena selalu diwarnai aksi demo dari kalangan buruh.

BACA JUGA: Kapolres Jakpus: Cukup Kondusif

"Publik sering berpikir, kalau ada aksi demo itu jalanan macet, rusuh, dan kesan serem lainnya. Nah, kami mendorong agar May Day diisi dengan kegiatan yang lebih produktif dan mendatang manfaat yang lebih baik buat para buruh," ungkap Hanif di sela peringatan hari buruh internasional 2017 dengan tema May Day is a Hanppy Day di eks Driving Range Golf Senayan, Jakarta, Senin (1/5).

Menurut Hanif, penekanannya adalah kegiatan di hari May Day itu lebih ke arah aktivitas kreatif dan inovatif. Sehingga kesan seram itu hilang dalam pikiran masyarakat.

BACA JUGA: Tak Terima Rencana Ekspor Pekerja ke Luar Negeri

"Kan jumlah hari dalam setahun itu 360 hari, dan May Day itu hanya sehari. Kalau memang mau menyalurkan aspirasi dengan demo, bisa dilakukan di hari lainnya," katanya.

Sedangkan di hari May Day, kata Hanif, sebaiknya diisi dengan kegiatan yang tidak lagi mengedepankan aksi demo.

BACA JUGA: Buruh Ngamuk Tak Bisa Temui Bupati

Hanif menyebut, bisa saja dilakukan kegiatan yang bernilai jual pariwisata, menyenangkan dan memiliki daya tarik.

Sehingga ketika kegiatan itu digelar, masyarakat akan datang berbondong-bondong untuk menyaksikan, karena memang kemasannya menarik.

"Dulu, setiap peringatan HUT RI diisi dengan karnaval, kegiatan yang positif dan kreatif. Kan masyarakat datang ingin menyaksikan, tidak ada kesan menakutkan," ujar Hanif.

Nah, kata dia, jika situasi dan kondisinya sudah seperti itu, kemasannya menarik, masyarakat hadir di sana, buruh bisa menyampaikan kampanye isu-isu yang ingin disampaikannya.

Sebaliknya, kalau formatnya masih demo-demo, masyakat justru menjauh dan buruh hanya berorasi untuk dirinya sendiri saja. "Padahal, esensi aksi demo itu kan aspiratif, untuk menarik perhatian publik," kata menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Akhirnya, lanjut Hanif, tujuan utamanya menarik simpati masyarakat tidak tersampaikan. Malah, yang didapat adalah antipati.

Pada peringatan May Day kali ini, Kemenakertrans bekerja sama dengan serikat pekerja/buruh, dan sejumlah perusahaan menggelar panggung hiburan, yang diisi oleh festival band dari kalangan buruh, Seventeen, dan grup band lainnya. Sebelumnya, digelar poco-poco, pelepasan burung, balon, dan aneka bazar dari sejumlah perusahaan.

Di sela-sela hiburan, para buruh menyempatkan berfoto selfie bersama Menaker M Hanif Dhakiri dan para pejabat di Kemnaker.

Presiden KSBSI Mudhofir mengucapkan terimakasih kepada Menaker yang telah membuka pintu dialog bersama serikat pekerja/buruh.

Dia mengakui, selama terjadi dialog antara SP/SB bersama Kemenaker, banyak keberhasilan yang dicapai dalam agenda perjuangan kaum buruh. Misalnya, kebijakan soak hunian murah untuk pekerja.

"Terima kasih Pak Hanif, kami semakin yakin, melalui dialog yang bapk pelopori, perjuangan kami semakin efektif dan berhasil," ujarnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tembakkan Gas Air Mata Bubarkan Massa Demo Hari Buruh


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler