Menteri Kebudayaan Ajak Masyarakat Lebih Dekat dengan Legenda Musisi & Penyanyi 1960

Rabu, 25 Desember 2024 – 10:35 WIB
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyatakan para legenda musik Indonesia yang karya-karyanya telah menjadi bagian penting dari perjalanan budaya bangsa. Foto: dok Kementerian Kebudayaan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyatakan para legenda musik Indonesia yang karya-karyanya telah menjadi bagian penting dari perjalanan budaya bangsa. 

Kementerian Kebudayaan mengajak masyarakat mengenang legenda musisi dan penyanyi Indonesia lewat “Tribute Musisi/ Penyanyi Legendaris 1960-an: Menyulam Temu Rindu, Merajut Kenangan Lagu”.

BACA JUGA: Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Dicopot dari Jabatan Imbas Dugaan Kasus Korupsi

 Menurut Fadli Zon, era 1960-an adalah masa keemasan yang melahirkan karya-karya luar biasa, menjadi saksi lahirnya berbagai genre musik, dan menghadirkan musisi-musisi yang hingga kini terus menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya. 

“Para musisi legendaris 1960-an yang sekarang mungkin sudah sangat senior, perlu kita apresiasi karena mereka ini adalah bintang-bintang di masa itu, yang menjadi bagian dari perjalanan banyak orang,” ungkap Fadli Zon.

BACA JUGA: Menteri Budaya Ungkap Peran Penting Para Maestro untuk Kebudayaan

Adapun acara itu diselenggerakan Kementerian Kebudayaan bekerja sama dengan Gerakan Estafet Kebudayaan (GEK).

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah musisi legendaris Indonesia yang telah mengukir sejarah pada era 1960-an, di antaranya Titiek Sandhora & Muchsin Alatas, Ernie Djohan, dan Titik Hamzah. Sejumlah tokoh turut hadir diantaranya Menteri Pendidikan, Abdul Mu’ti; Utusan Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif; Yovie Widianto; Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha; para Dirjen di lingkungan Kementerian Kebudayaan; serta aktivis seni budaya sekaligus ketua Gerakan Estafet Kebudayaan (GEK), Neno Warisman. Musisi legendaris Indonesia, Titik Puspa, berhalangan hadir karena kondisi kesehatan di usianya yang ke-88, namun semangat dan dedikasinya tetap dirayakan melalui lagu-lagu ciptaannya yang mewarnai kegiatan ini.   

“Kita berharap ada semacam platform di Kementerian Kebudayaan supaya kita bisa mengapresiasi para musisi yang sudah berkarya sejak lama, berprestasi, bahkan membawa nama Indonesia di panggung dunia. Ini sangat penting sebagai bagian kekayaan nasional kita,” tambah Fadli.  

Sebagai bagian dari upaya melestarikan musik sebagai medium kebudayaan, Menteri Fadli Zon menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan dalam mendukung ekosistem musik di Indonesia. 

“Kementerian Kebudayaan sebagai kementerian yang sekarang ini berdiri sendiri, tentu akan menjadi fasilitator bagi pembangunan ekosistem termasuk musik,” tegasnya. 

 Menteri Fadli Zon juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini. 

“Mari kita nikmati ‘Tribute Musisi 1960-an’ dengan penuh semangat dan kebersamaan. Semoga acara ini menjadi momen yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi kita untuk terus menghargai karya seni dan budaya,” tutupnya. 

Kegiatan Tribute Musisi/ Penyanyi Legendaris 1960-an: Menyulam Temu Rindu, Merajut Kenangan Lagu juga dimeriahkan oleh pameran memorabilia, termasuk piringan hitam, kaset, dan poster-poster asli dari koleksi Rumah Musik Fadli Zon (RMFZ). Kegiatan ini merupakan bentuk dari inisiatif Kementerian Kebudayaan untuk melestarikan dan mengenang warisan budaya musik Indonesia, serta mengapresiasi kontribusi para musisi dalam memperkaya kekayaan seni dan budaya nasional.(mcr10/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler